An-225, yang lebih dikenal sebagai Mriya merupakan pesawat kargo terbesar di dunia. Dan dia memang benar-benar raksasa terbang yang mampu mengangkut kargo berat ke manapun.
Tapi pertanyaanya, apakah pesawat raksasa ini masih dibutuhkan ketika ada juga pesawat kargo besar serta kapal laut. Lantas siapa yang membutuhkan pesawat ini?
Pesawat ini dibangun untuk membawa pesawat ulang-alik Soviet dan 27 tahun setelah memasuki layanan, itu masih menjadi pesawat terbesar di dunia. An-225, yang lebih dikenal sebagai Mriya (dari bahasa Ukraina yang berarti “mimpi”) menciptakan keributan mana pun ia pergi.
Memiliki panjang 84m panjang dengan lebar sayap 88 meter, beratnya 175 ton tanpa kargo atau bahan bakar. Ini menjadi pesawat dengan tubuh terpanjang dan rentang sayap terlebar, pesawat terberat yang beroperasi di dunia. Kompartemen kargo 43m dengan lebar 6.4 m dan tinggi 4.4m  cukup besar untuk menampung 50 mobil.
Hanya ada satu pesawat ini dan mendarat di Perth untuk mengangkut generator seberat 117 ton dari Republik Ceko.
“Anda tidak akan melihatnya sering karena pasar yang terbatas untuk An-225,” kata Laure Price, Direktur Strategi Penerbangan di Mott MacDonald Aviation. “Untuk sebagian besar pasar kargo yakni 99,5% atau lebih bisa diangkut oleh [Boeing] 747, tapi masih akan ada ceruk pasar yang besar.”
Dirancang di Ukraina untuk membawa pesawat ulang alik Buran Soviet di punggungnya, pesawat ini membuat penerbangan pertama pada 1988, dan efektif melayani pengangkutan setahun setelahnya. Ada rencana untuk membangun beberapa An-225 tetapi batal karena tumbangnya Uni Soviet dan runtuhnya program pesawat ulang-alik.
Pesawat ini dipensiun pada 1994 namun kembali ke digunakan pada 2001. Sejak itu, pesawat ini mengemban tugas membawa bantuan ke sejumlah lokasi bencana alam, termasuk gempa bumi Haiti 2010 dan gempa dan tsunami Jepang pada 2011.
Kemampuan untuk memindahkan beban besar juga digunakan untuk mengangkut generator untuk menggantikan generator American Samoa yang dihempas tsunami pada 2009. Pesawat memiliki enam mesin dan dapat membawa muatan hingga 250 ton, jauh di atas Boeing 747-800 yang membawa 140 ton dan Airbus 330 65 ton.
Tapi mengapa, di zaman yang kapal kargo juga terus berkembang, barang-barang raksasa tidak dikirim lewat laut saja?
“Biaya menggunakan kapal bisa lebih besar dan menunda kedatangan barang hingga hitungan bulan,” kata Price sebagaimana dikutip BBC, Senin (16/5/2016). “Anda mungkin harus memindah lampu jalan dari pelabuhan ke tujuan juga ketika membawa barang melalui laut. Jadi pesawat ini sangat penting saat mengangkut beberapa item berat seperti generator melalui udara.”