Yesayas Douw, Ajudan Bupati Nabire, memukul dua orang petugas Air Navigation Indonesia (Airnav) Nabire, Papua karena pesawat carteran Bupati Nabire dilarang terbang dengan alasan cuaca buruk.
Aksi ajudan bupati itu dilakukan terhadap karyawan operasional Airnav Nabire, Selasa 16 Mei 2017 ketika pihak perusahaan penerbangan carteran, mengajukan flight plan (rencana penerbangan) menuju Waba (bandara kecil) di Nabire.
Corporate Secretary Airnav Indonesia Pusat Didiet KS Radityo membenarkan adanya pemukulan karyawan operasional Airnav Nabire tersebut. Pemukulan terjadi saat jam operasional.
“Pihak pencarter pesawat (Bupati Nabire) tidak terima kalau penerbangannya di-cancel,” ujar Didiek saat dihubungi detikcom, Rabu 17 Mei 2017.
Didiek menceritakan rombongan Bupati Nabire awalnya mendatangi kantor Briefing Office AirNav Indonesia Bandara Nabire. Petugas AirNav Nabire bernama Hardianto pun memberi penjelasan soal larangan terbang disaksikan oleh Junior Manager Ops Airnav Nabire dan beberapa karyawan briefing office.
“Namun pihak pencarter Heavilift tidak terima. Tiba-tiba ajudan Bupati Nabire memukul Hardianto serta seorang karyawan magang Airnav atas nama Anton,” ujar Didiek.
Akibat pemukulan itu, pihak AirNav Indonesia telah melaporkan kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.