Vietnam kemungkinan mempertimbangkan untuk membawa kembali jet tempur F-5E / F Tiger II milik mereka untuk kembali terbang. Apa alasan yang mungkin terjadi di balik keputusan ini dan apakah jet-jet ini masih bisa diandalkan?
Pada pertengahan 1970an, Angkatan Udara Vietnam mewarisi armada pesawat militer dan helikopter buatan Amerika yang sangat besar dari Vietnam Selatan. Mereka termasuk pesawat tempur F-5A / B Tiger dan pesawat multirole F-5E / F Tiger II.
Tiger generasi kedua yang dimiliki Vietnam hampir baru dan kemudian masih dioperasikan sekitar 10 tahun di Angkatan Udara Vietnam. Bahkan ikut serta dalam operasi militer lokal.
Vietnam menyerahkan beberapa pesawat ini ke Uni Soviet, Polandia dan juga Cekoslowakia untuk pengujian.
Pada pertengahan 1980-an, karena kesulitan suku cadang mengingat embargo Amerika, pesawat tempur F-5 Angkatan Udara Vietnam telah dinonaktifkan dan ditempatkan di penyimpanan.
Pakar penerbangan tempur Makar Aksenenko mengatakan ada bukti tidak langsung bahwa pesawat itu hingga sekarang masih berada di penyimpanan Vietnam. Bahkan dilaporkan, Tiger II masih terbang.
Saat ini, AS telah mencabut embargo senjata di Vietnam. Vietnam, juga membangun kerjasama teknik militer dengan Israel, yang memiliki pengalaman yang kaya dalam memodernisasi penerbangan tempur untuk negara-negara ketiga.
Menurut beberapa media Vietnam, ada laporan yang menunjukkan kembalinya F-5 Vietnam dalam waktu dekat.
Pertanyaannya apakah benar-benar memungkinkan untuk menghidupkan kembali pesawat ini dan membawanya terbang dengan kemampuan penuh?
“Menurut pendapat saya, jika Angkatan Udara Vietnam memiliki pengalaman dalam operasi dan penggunaan pesawat ini dalam konflik regional dan jika Tiger II masih tersedia dalam penyimpanan, disimpan dalam keadaan tidak aktif, maka akan sangat praktis untuk mencoba dan terus menggunakan mereka setelah perbaikan suku cadang asli dan beberapa modernisasi,” kata Aksenenko.
Lebih lanjut dia mengatakan Vietnam kemungkinan akan memperbaiki F-5 dengan bantuan perusahaan penerbangan Israel, yang sukses memodernisasi jenis pesawat ini untuk negara-negara ketiga seperti Singapura.
“Dengan demikian, Angkatan Udara Vietnam akan bisa dalam waktu singkat dan cukup murah untuk mendapatkan cadangan yang layak untuk mengisi armada pesawat serang,” kata ahli tersebut dilansir Sputnik Senin 15 Mei 2017.
Tiger Vietnam, menurut Makar Aksenenko, akan dapat melakukan berbagai tugas seperti untuk menyerang kekuatan darat dan permukaan dari kemungkinan agresor. Artinya untuk memenuhi tugas standar pembom tempur,.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa untuk mendapatkan dominasi di udara, pesawat semacam itu agak ketinggalan jaman menurut standar sekarang.
“Pengaktivan kembali Tiger hanya dianggap sebagai tindakan paksa untuk membawa Angkatan Udara ke tingkat yang cukup untuk mengusir agresi,” Aksenenko menyimpulkan.