Regulator penerbangan Amerika Serikat menarik kembali mesin pesawat jet Boeing 737 MAX sebelum diluncurkan ke pasar karena terdapat beberapa masalah. Hal ini membuat Boeing harus menunda pengiriman Boeing 737 MAX yang semestinya bisa dilakukan pada Mei 2017 ini.
“Boeing dan pembuat mesin CFM International harus menyerahkan data ke Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA). Mereka harus meninjaunya dan menentukan bahwa mesin tersebut aman untuk penerbangan,” ujar Juru Bicara CFM International Jamie Jewell dilansir Reuters, Jumat 12 Mei 2017.
FAA memberikan sertifikasi mesin untuk Boeing 737 MAX pada Maret 2017 lalu. Namun pada pekan lalu, FAA menemukan masalah pada mesin tersebut sehingga perlu dilakukan peninjauan lebih lanjut.
Sementara itu, pihak Boeing menyatakan, pengiriman Boeing 737 MAX akan tetap dilakukan sesuai jadwal. Mereka telah menghentikan penerbangan uji coba 737 MAX karena masalah kualitas di beberapa cakram turbin tekanan rendah di mesin atau yang dikenal sebagai LEAP-1B. Harga yang dibanderol untuk pesawat tersebut yakni sekitar 110 juta dolar AS.
Jewell mengatakan, cakram yang terbuat dari nikel tersebut memiliki cacat dari proses penempaannya sehingga bisa berpotensi menimbulkan retak. Meski hanya beberapa cakram saja mengalami cacat, FAA tetap harus melakukan pemeriksaan terhadap semua mesin LEAP-1B demi keamanan penerbangan. “Mesin (LEAP-18) bisa dipasang dalam waktu singkat begitu persetujuan diberikan,” kata Jewell.
Saat ini mesin tersebut akan dikirim ke fasilitas CFM di AS dan Perancis untuk inspeksi dan perbaikan. CFM International merupakan perusahaan patungan antara General Electric Co dan Safran SA dari Perancis. Chief Executive Safran Aircraft Engines Olivier Andries mengharapkan pemeriksaan mesin ini bisa selesai dalam beberapa pekan ke depan.
“Kami berupaya untuk memastikan bahwa pengiriman petama bisa tetap dilakukan pada Mei 2017,” ujar Andries.
Boeing 737 MAX menggantikan versi yang lebih tua dari sebelumnya dan banyak dipesan. Boeing 737 MAX 8 dapat menampung 162 penumpang dalam konfigurasi dua kelas. Rencananya Boeing akan mengirimkan 737 MAX pertama pada Senin 15 Mei ke Malindo Air Malaysia.