Perusahaan pertahanan Swedia, Saab memiliki keyakinan tinggi mereka ddapat mengekspor jet tempur JAS 39 Gripen generasi terbaru atau yang dikenal sebagai Gripen E ke lebih banyak negara. CEO Grup Håkan Buskhe percaya bahwa tren peningkatan belanja pertahanan, baik di Eropa maupun di seluruh dunia, akan membantu menciptakan permintaan dan meningkatkan potensi ekspor jet tempur Swedia.
Saab memperkirakan penjualan ekspor prospektif untuk Gripen sekitar 300 unit selama 15 tahun ke depan. Berdasarkan minat yang meluas pada pesawat terbang, jumlah ini berpotensi meningkat lebih banyak lagi.
Belanja yang lebih tinggi oleh negara-negara terkait dengan kemampuan militer disambut baik oleh kelompok-kelompok pertahanan seperti Saab yang telah bertahun-tahun menghadapi penurunan.
“Ada lebih banyak alasan untuk percaya diri terlepas dari keinginan pemerintah Amerika bahwa semua negara anggota NATO di Eropa harus mengeluarkan 2 persen PDB untuk pertahanan, tren di mana negara-negara Eropa bisa menghabiskan antara 20 sampai 30 persen anggaran mereka untuk materi baru. Pembelian bisa berubah dinamis di pasar Eropa,” kata Buskhe dilansir Defense News Sabtu 29 April 2017.
Pendapatan yang dihasilkan dari pesanan ekspor yang berkaitan langsung dengan Gripen, termasuk pendapatan dari penjualan ke Angkatan Bersenjata Swedia, merupakan kekuatan penting dalam memperkuat arus kas Saab pada kuartal pertama 2017.
Pendapatan Saab didorong oleh kemajuan yang lebih besar dan pembayaran terkait dengan program Gripen, termasuk Brazil, negara mitra Saab pertama di Amerika Selatan.
Saab mencatat penjualan sebesar US$ 656 juta selama periode Januari-Maret atau naik 9 persen dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2016.
Permintaan yang lebih besar untuk Gripen kemungkinan akan muncul di Eropa karena beberapa negara mempercepat program penggantian armada tempur mereka.
Bulgaria telah menjadikan Saab Gripen C / D sebagai kandidat utama dalam programnya untuk mengganti pesawat tempur MiG-29 tua mereka. Bulgaria berencana menginvestasikan sekitar US$ 836 juta untuk mengakuisisi delapan pesawat tempur multi peran baru.
Saab telah mengadopsi pendekatan regional yang strategis untuk memperkuat dorongan ekspor yang mendasari pengembangan Gripen generasi berikutnya.
Perusahaan tersebut baru-baru ini membuka kantor baru di Filipina untuk meningkatkan kehadirannya di pasar Asia. Reputasi Saab di wilayah tersebut meraih daya tarik penting setelah mendapat kesepakatan pada 2008 untuk memberikan 12 Gripen C / D ke Thailand.