Jika Anda bermimpi memiliki mobil terbang, maka ada kabar baik dan kabar buruk. Kabar baiknya adalah bahwa perusahaan teknologi Slovakia AeroMobil telah membuka pra order untuk mobil udara yang ramping dan bergaya.
Kabar buruknya adalah harganya sangat mahal yakni mencapai US$ 1,3 juta atau sekitar Rp17,3 miliar. Selain itu Anda memerlukan lisensi pilot untuk beroperasi serta landasan pacu untuk lepas landas.
Tidak itu saja, sayangnya bagi Anda yang di luar Eropa juga masih harus bersabar karena kendaraan ini baru diizinkan dijual di Eropa dan mungkin tidak akan pernah diziinkan untuk digunakan seperti mobil atau pesawat biasa.
AeroMobil menyediakan dua pilihan warna yakni putih dan kuning. Kendaraan hanya memiliki berat 1.300 pound karena menggunakan serat karbon dan bisa membawa dua penumpang.
Kendaraan ini memiliki kecepatan tertinggi 99 mil per jam di darat dan memiliki jarak tempuh 62 mil. Membutuhkan waktu tiga menit untuk mengubahnya menjadi mode terbang dan memiliki daya jelajah 466 mil. Jadi sebenarnya bukan mobil terbang, tapi lebih pas dikatakan mobil yang bisa berubah menjadi pesawat pribadi kecil.
Jika Anda memiliki, misalnya, sebuah peternakan besar di antah berantah, maka bebas membangun landasan pacu (kecuali jika Anda sudah memilikinya, tentu saja) dan membawa AeroMobil Anda berputar.
Tetapi jika Anda tinggal di kota, bahkan meski Anda berhasil menemukan landasan pacu, Anda pasti akan melanggar peraturan udara atau hukum jika menggunakan kendaraan ini.
“Saya pikir ini akan menjadi produk yang sangat sulit,” kata Philip Mawby, profesor teknik elektronik dan kepala penelitian di University of Warwick kepada AP. “Teknologinya ada. Pertanyaannya adalah membawanya ke pasar dengan harga terjangkau dan menjadikannya produk yang bermanfaat.”
Infrastruktur dan sifat masyarakat saat ini sama sekali tidak meninggalkan banyak ruang untuk terbang,. “Untuk saat ini, Anda memiliki uang tunai untuk membeli mobil AeroMobil hanya bisa menggunakannya sebagai mobil biasa [tidak bisa diterbangkan],” menurut CEO Juraj Vaculik.
AeroMobil menunjukkan prototipe 3.0 mereka di Wina pada tahun 2014. Kurang dari setahun kemudian, prototipe 3.0 jatuh, melukai pilot uji, yang memiliki kecepatan tertinggi 300 mil per jam. Kendaraan ini didasarkan pada desain X2 yang juga digunakan sebagai dasar dari S-92 Raider.