Maskapai Garuda Indonesia berminat membuka rute langsung penerbangan Jakarta-Banyuwangi, seiring makin menggeliatnya dunia pariwisata, pendidikan dan bisnis di wilayah paling timur Pulau Jawa itu.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Jawa Timur, mengatakan untuk rencana tersebut tim dari Garuda Indonesia sudah datang ke Banyuwangi membahas rencana itu.
“Dengan adanya rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, tentu pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat untuk menggerakkan perekonomian lokal,” katanya Kamis 13 April 2017.
Dengan adanya penerbangan langsung Jakarta-Banyuwangi, para wisatawan, kata dia, maka dunia usaha, maupun masyarakat luas bisa lebih hemat waktu karena pesawat langsung menuju ke Banyuwangi, tanpa transit di Juanda Surabaya.
Selama ini, katanya, rute ke Banyuwangi baru dari Surabaya sebanyak tiga kali dalam sehari yang dilayani oleh Garuda Indonesia dan Wings Air.
Anas mengatakan, ada sejumlah maskapai lain yang juga menyatakan minatnya untuk menggarap rute Jakarta-Banyuwangi. “Siapapun kami silakan masuk, yang penting bagi kami adalah ini bisa mengerek ekonomi lokal,” ujar Anas dilaporkan Antara.
Sementara itu, Vice President PT Garuda Indonesia Region 3 (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) Flora Izza mengatakan potensi Banyuwangi cukup besar. Apalagi dengan banyaknya kunjungan wisatawan ke daerah itu.
“Sehingga untuk transit point, yang dulunya harus transit ke Surabaya, kini bisa diperpendek hanya di Jakarta saja,” ujarnya.
Dia mengatakan, selain wisatawan, pasar juga tumbuh dari geliat usaha dan dunia pendidikan dengan kehadiran sejumlah kampus, seperti Universitas Airlangga di Banyuwangi yang mahasiswanya telah datang dari 18 provinsi seluruh Indonesia.
Flora memaparkan, selama ini jumlah penumpang penerbangan Garuda Indonesia dari Surabaya-Banyuwangi mengalami perkembangan yang cukup bagus. Dalam dua kali sehari penerbangan rute tersebut, Garuda mencatat tingkat keterisian penumpang sebesar 80 persen.
“Pertumbuhan di Banyuwangi ini cukup signifikan. Meski ada dua kali penerbangan Surabaya-Banyuwangi dalam sehari, tingkat keterisian penumpang rata-rata mencapai 80 persen. Melihat ini, kami optimistis rute Jakarta-Banyuwangi juga akan laris,” kata Flora.
Dengan adanya rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, kata dia, akan memudahkan wisatawan dan masyarakat luas yang akan ke Banyuwangi.” Sekaligus kami memudahkan masyarakat, termasuk yang berada di sekitar Banyuwangi, seperti Situbondo, Jember, Bondowoso, dan kawasan Bali Barat yang akan ke Jakarta. Kan nanti mereka yang ke Jakarta lewat Banyuwangi pasti juga makan di sini dan beli oleh-oleh, sehingga ikut pula menggerakkan ekonomi lokal,” kata Flora.
Rute Jakarta-Banyuwangi, kata dia, diharapkan bisa terealisasi sebelum Lebaran tahun ini atau pada pertengahan Juni 2017. Sehingga saat arus mudik dan libur Lebaran, bisa melayani pemudik dan wisatawan yang pasti membeludak.
Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri kini terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016.