Rusia United Aircraft Corporation (UAC) berencana untuk membangun pembom strategis Tu-160M2 pada 2022 hingga 50 unit.
“Kami mengakhiri pekerjaan desain eksperimental pada 2021, mulai tahun 2022 kita mulai produksi pesawat ini,” kata Presiden UAC Yuri Slyusar kepada Rossiya-24 dan dikutip Sputnik Selasa 11 April 2017.
Dia memperkirakan bahwa UAC akan membangun dari 30 sampai 50 pembom, mencatat bahwa pembicaraan sedang berlangsung dengan pembeli pada jumlah tertentu.
Tu-160 adalah pesawat pembom supersonik sayap menyapu. Pesawat ini memiliki misi untuk membawa bom konvensional dan nuklir dan dirancang ntuk mampu melakukan serangan ke seluruh titik di dunia.
Pada 2015 Rusia mengumumkan untuk membuka kembali jalur produksi Tupolev Tu-160 (Blackjack) yang dibangun era Soviet menjadi varian Tu-160M2. Sejumlah analis menyebut keputusan ini diambil karena keterlambatan pengembangan bomber generasi kelima yang dikenal sebagai PAK DA.
Wakil Menteri Pertahanan Yuri Borisov mengumumkan Pasukan Aerospace Rusia akan memperoleh sekitar 50 pesawat upgrade Tu-160M2. M2 penunjukan menunjukkan bahwa ini adalah versi terbaru dari pesawat yang dijuluki ‘White Swan’ dan NATO menyebutnya sebagai ‘Blackjack’.
Selanjutnya pesawat baru itu nanti akan berfungsi sebagai cikal bakal PAK DA. Biro Desain KRET telah diberi tugas untuk mengembangkan peralatan baru Tu-160M2, yang akan menggabungkan avionik modular yang terintegrasi dan sistem komputasi tanpa menggunakan unsur-unsur yang diimpor dari luar negeri.
Hardware elektronik yang kompleks diharapkan akan siap pada tahun 2020 tiga tahun sebelum produksi pesawat baru dijadwalkan akan dimulai. “Kami telah membuat langkah signifikan dalam pekerjaan kami untuk benar-benar membuat sebuah pesawat baru,” kata Wakil CEO KRET Vladimir Mikheev kepada Zvezda TV Sabtu 21 Januari 2017.
Peperangan elektronik merupakan unsur yang sangat diperlukan dari penerbangan militer saat ini. Tu-160M2 akan mengayunkan sistem baru yang sama peperangan elektronik yang digunakan jet tempur generasi kelima T-50 PAK FA.
Seperti biasa, KRET mengklaim bahwa sistem yang mereka bangun adalah yang paling canggih dan paling hebat di dunia. Sistem ini akan dapat melindungi Tu-160M2 dari semua jenis rudal permukaan ke udara.
Selain itu, pesawat akan membawa sistem navigasi inersia platformless yang akan menentukan koordinat, rute dan kecepatan menggunakan giroskop laser dan accelerometers kuarsa. Perangkat ini dapat berfungsi secara efektif, bahkan dalam kondisi di mana musuh menggunakan sistem peperangan elektronik.
Jika kebutuhan, kru White Swan akan dapat menentukan posisi mereka dengan cara lama yakni menggunakan posisi bintang melalui sistem astro-koreksi. KRET yakin efektivitas Tu-160M2 akan menjadi lebih dari dua kali lipat dari pendahulunya.