Sepeda motor dan mobil bisa saja mengerem mendadak dan berputar arah. Asal dilengkapi rem cakram, dijamin kendaraan berhenti dengan sigap. Nah kalau pesawat, butuh sistem rumit.
Meski semua diatur oleh komputer internal namun kejelian pilot untuk menentukan kapan mengurangi kecepatan dan mengerem tetap dibutuhkan. Sebab tidak mungkin pesawat berhenti mendadak apalagi kecepatannya mencapai 900 kilometer perjam. Berikut ini beberapa tahap dalam sistem operasi pengereman pesawat terbang.
Pertama
Spoiler : Sistem ini terletak di sayap pesawat. Jika Anda perhatikan, di sayap pesawat, Spoiler akan bekerja saat pesawat take off, landing dan sesekali terlihat bekerja saat menambah ketinggian atau menurunkan ketinggian pesawat. Sistem ini memamanfaatkan gaya hambat udara.
Kedua
Flap : Flaps adalah alat yang digunakan untuk mengubah karakteristik angkat sayap dan dipasang di tepi trailing sayap pesawat sayap berfungsi untuk mengurangi kecepatan serta mengatur sudut penurunan saat akan mendarat. Dengan demikian, hidung pesawat akan turun dan memungkinkan pilot melihat landasan dengan maksimal. Saat flaps meningkatkan kelengkungan maka koefisiensi angkat pesawat akan maksimum. Daya angkat pesawat pun meningkat. Ini dioperasikan saat pesawat lepas landas.
Ketiga
Landing Gear : Nah ini adalah tahapan setelah spoiler dan flap bekerja maksimal. Roda pesawat akan terbuka dan siap untuk landing. Pada saat pesawat meninggalkan tanah/runway, pilot akan memasukkan landing gear ke dalam ruang landing gear.
Gunanya adalah untuk mengurangi gaya hambat udara saat pesawat berada di langit pada kecepatan tinggi dan juga untuk mengurangi kerusakan pada landing gear saat melawan terpaan angin yang sangat kencang. Pada saat pesawat hendak mendarat, barulah landing gear diturunkan yang gunanya untuk mengurangi sedikit kecepatan pesawat dan alas untuk mendarat pada saat touch down (menyentuh tanah). Selain untuk alas mendarat, landing gear juga dimanfaatkan sebagai gaya gesek terhadap landas pacu (drag).