Militer Jerman memutuskan untuk menggunakan sendiri 13 pesawat angkut Airbus A400M setelah rencana mereka menjualnya gagal. Tidak ada negara yang mau membeli pesawat yang belum diproduksi tersebut.
Jerman awalnya berencana untuk membeli 60 pesawat A400M, tetapi kemudian menurunkan jumlahnya menjadi 53. Sebanyak 13 pesawat yang dikurangi tidak dibatalkan tetapi akan dijual ke negara lain untuk menghemat uang. Tetapi hingga saat ini pemerintah Jerman belum menemukan negara yang bersedia membeli.
Menteri Luar Negeri Markus Gruebel mengatakan dalam surat ke komite anggaran parlemen biaya jangka panjang dari operasi 13 pesawat ini masih dikaji.
Gruebel mengatakan kementerian itu terus mengeksplorasi penggunaan multinasional untuk 13 pesawat, tapi paling masuk akal pesawat akan digunakan angkatan udara Jerman untuk digunakan sekaligus mengimbangi keterlambatan pengiriman pesawat 40 A400M Jerman lainnya.
Kora Jerman The Sueddeutsche Zeitung bulan lalu melaporkan bahwa Berlin sedang dalam pembicaraan dengan sejumlah negara seperti Republik Ceko, Swiss dan lain-lain untuk kemungkinan mengoperasikan bersama 13 pesawat tersebut.
Program A400M yang merupakan proyek multinasional negara-negara Eropa telah mengalami keterlambatan dan pembengkakan biaya. Untuk Jerman biaya telah naik menjadi 9,6 miliar euro dari perkiraan awal 8,1 miliar.
Tobias Lindner, anggota dari partai Hijau dan panitia anggaran, mengatakan keputusan itu menunjukkan bahwa negosiasi ulang kontrak A400M pada tahun 2010 telah didasarkan pada harapan palsu tentang prospek ekspor pesawat. “A400M adalah dan tetap menjadi anak yang bermasalah,” kata Lindner dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters Minggu 19 Maret 2017.
Juru bicara Airbus Florian Taitsch mengatakan perusahaan tetap yakin tentang kemampuannya untuk menemukan pembeli tambahan A400M, tetapi menolak berkomentar tentang surat kementerian untuk anggota parlemen.