F-102 Delta Dagger
F-102 Delta Dagger awalnya dirancang untuk bisa terbang pada ketinggian tinggi, interseptor kecepatan tinggi yang akan menghancurkan gerombolan pembom Soviet yang akan menyerang daratan Amerika Serikat dalam kasus Perang Dingin berubah panas.
Desainer membangun jet dengan sayap delta dengan mesin turbojet afterburning Pratt & Whitney J57-P-25, sistem kontrol senjata canggih dan teluk senjata internal. Semua indikasi awal menunjukkan bahwa jet akan menjadi pemain perang yang spektakuler. Tetapi sialnya prototipe pesawat bahkan tidak bisa memecahkan kecepatan Mach 1.0.
Delta Dagger telah mengalami apa yang kemudian fenomena baru ditemukan disebut hambatan transonik. Pesawat harus benar-benar dirancang menggunakan area aturan Whitcomb, yang pada dasarnya menyatakan sebuah pesawat harus memiliki distribusi penampang luas bahkan longitudinal untuk meminimalkan hambatan transonik. Didesain ulang F-102 memiliki konfigurasi “botol Coke”. Beberapa cerita menyebutkan desain pesawat baru sebenarnya terinspirasi oleh sosok aktris Marilyn Monroe daripada botol Coke.
Desain baru F-102 akhirnya bisa melesat pada kecepatan Mach 1,22, tetapi jet tidak pernah benar-benar sesuai dengan harapan. Dan pesawat kemudian menjadi dasar pengembangan F-106 Delta Dart yang sukses.