Hanya karena memiliki tinggi badan sekitar 2,1 meter, seorang pemain voli diusir dari pesawat oleh polisi Rusia.
Insiden dialami bintang voli Rusia, Alexander Kimerov ketika naik maskapai penerbangan murah Pobeda Airlines. Pramugari mengklaim, pemuda 20 tahun itu menghalangi lorong dengan kakinya yang panjang.
Awak dari Pobeda Airlines kemudian menelepon polisi dan tiga petugas berseragam yang kemudian membawa Kimerov ke luar pesawat yang akan terbang dari Novy Urengoy di Siberia ke Moskow, Rusia.
Kimerov mengaku sudah mencoba untuk bertukar kursi. Ia sadar keberadaannya menimbulkan sedikit gangguan. Namun, permintaannya ditolak oleh seorang pramugari. Sebelumnya, Kimerov pernah terbang dengan rute itu.
Pemain voli Moskow Dynamo, Alexander Volkov mengaku shock dengan perlakuan terhadap rekannya itu. Ia kemudian memosting video insiden pengusiran di pesawat itu di media sosialnya.
“Apa yang terjadi dengan dunia ini, teman-teman? Seorang pria diusir dari pesawat karena tinggi badannya. Dan ia bukan pemuda biasa tetapi seorang olahragawan terkemuka yang bermain untuk mengharumkan nama Rusia. Saya terkejut oleh tindakan polisi dalam insiden itu,” jelas Volkov seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu 15 Maret 2017.
Dalam video tersebut, terlihat polisi memerintahkan Kimerov untuk mengosongkan tempat duduknya. Sementara, si pemain voli beralasan ia berhak untuk terbang seperti penumpang lainnya.
Dilaporkan The Siberian Times, Kimerov pun akhirnya mengalah pada petugas dan turun dari pesawat. Sejauh ini tak ada komentar dari maskapai penerbangan, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh maskapai Rusia, Aeroflot. Tapi kisah itu menyebabkan guncangan di Rusia.
Kimerov bergabung dengan tim voli Fakel di Novy Urengoy pada Januari 2017. Sebelumnya, ia bermain di tim Moskow Dynamo. Sebagai pemain tim nasional Rusia, ia ikut andil memenangkan medali perunggu di kompetisi voli Eropa di Baku dan kejuaraan pemuda di Gwangju, Korea Selatan.