China dan Ukraina telah menyimpulkan kerjasama untuk meneruskan produksi pesawat kargo terbesar di dunia An-225 Mriya. Ukraina akan mendapatkan kucuran dana untuk menyelesaikan pesawat kedua yang belum selesai, sementara China akan mendapatkan keuntungan dengan transfer teknologi guna membangun pesawat super besar ini.
Pesawat raksasa ini dibangun era Soviet dan hanya ada satu pesawat yang dimiliki Ukraina. Pesawat ini sangat berguna untuk mengangkut kargo besar ke berbagai penjuru dunia.
Dengan ukurannya yang sangat besar Mriya memiliki berbagai fakta yang menakjubkan dan cara kerja yang berbeda. Apa saja?
An-225 Mriya (berasal dari bahasa Ukraina yang berarti “mimpi”) adalah pesawat terberat yang pernah terbang. Pesawat ini memiliki berat lepas landas maksimum 640 ton. Alasan untuk membangun pesawat besar ini adalah kebutuhan untuk menciptakan sebuah sistem transportasi udara untuk proyek Soviet membangun pesawat ulang alik “Buran”.
Pesawat itu dirancang di Uni Soviet dan dibangun pada tahun 1988 di fasilitas Antonov di Kiev. “Mriya” mencatat rekor dunia untuk berat lepas landas dan kapasitas angkat. Pada 22 Maret 1989 An-225 melakukan penerbangan dengan beban 156,3 ton, dan memecahkan 110 rekor dunia.
Hingga 2014 lalu data menunjukkan pesawat ini telah telah terbang selama 3.740 jam dengan menempuh jarak sekitar 1.870.000 km yang berarti lebih dari 46 kali mengitari bumi.
Dimensi dari An-225 sangat mengesankan. Memiliki panjang 84 meter, tinggi 18 meter atau setinggi gedung berlantai enam. Jika “Mriya” duduk berjajar dengan pesawat angkut komersial terbesar milik Boeing yakni Boeing 747-800, An-225 delapan meter lebih panjang, dan lebar sayapnya dua puluh meter lebih lebar. Dibandingkan dengan Airbus A380, Mriya sebelas meter lebih panjang dan lebar sayapnya sembilan meter lebih lebar.
Kerap kali bandara tidak memiliki area parkir yang cukup luas untuk “Mriya”, sehingga mereka harus parkir di landasan pacu tambahan.
Rentang sayap pesawat mencapai 88,4 meter dengan luas total 905m2. Satu-satunya pesawat yang memiliki rentang sayap lebih besar adalah Hughes H-4 Hercules. Namun pesawat ini masuk kelas kapal terbang dan hanya terbang sekali saja.
Semestinya Indonesia udah lebih dulu punya kapal kek gini, alih2 membuat yg gede, yg kecilpun infor.. :((((
China memang Mak nyos, mo dibilang KW kek, kaleng krupuk kek, penjiplakan kek, faktanya China bisa dan mampu, bagaimana dng Indonesia raya, negaraku yg penuh dengan kegaduhan dan lomba korupsi..