Pesatnya perkembangan industri pesawat terbang setelah perang dunia II membuat sejumlah negara menyiapkan lahan khusus. Lahan ini digunakan untuk menyimpan sampah pesawat atau pesawat pesawat yang sudah tidak laik terbang.
Ada yang sama sekali pesawat dinyatakan mati dan dikubur selamanya, namun adakalanya pesawat “bangkit” dari kubur untuk dimanfaatkan lagi. Berikut ini Lima kuburan pesawat paling legendaris di dunia.
Kuburan pesawat komersial Victorville, California.
Lokasi ini berdekatan dengan Southern California Aviation. Sebuah industri yang menyediakan berbagai fasilitas untuk industri pesawat terbang. Kuburan pesawat Victorville awalnya adalah milik perusahaan penerbangan George Air. Maskapai ini aktif pada 1941 hingga 1992. Lokasi ini kemudian didesain menjadi bandara untuk sekolah penerbangan Angkatan Udara Amerika Serikat pada Juni 1941 dan ditutup pada akhir perang dunia II.
Bandara bekas ini memiliki runway utama sepanjang 15.050 kaki dan sebuah runway cadangan sepanjang 9.138 kaki.
Setelah lama tidur, tempat ini kembali dibuka oleh Angkatan Udara AS pada awal perang Korea (November 1950) hingga akhirnya ditutup kembali pada 1993 lalu. Kini selain menjadi tempat bagi perusahaan penerbangan, lokasi ini juga menjadi tempat pembuangan pesawat pesawat bekas yang sudah tidak laik terbang.
AMARC, (Aerospace Maintenance And Regeneration Center) Davis, Tucson, Arizona.
Inilah kuburan pesawat terbang terbesar di dunia. Ribuan bangkai pesawat dari zaman tempoe doeloe hingga zaman modern ada di sini. Tempat ini dipilih bukan hanya karena tempatnya yang luas. Namun juga kondisi cuaca yang mendukung. Tempat ini memiliki kelembaban rendah dalam kisaran 10%-20%, curah hujan sedikit, struktur tanah alkali keras dan berada di ketinggian 2.550 kaki di atas permukaan ai laut. Konon kondisi ini sangat cocok untuk membuang pesawat terbang yang sewaktu waktu bisa diambil kembali bagian-bagiannya untuk dimanfaatkan.
Awalnya pesawat penghuni kawasan ini adalah pesawat milik AU AS. Pada Mei 1946, lebih dari 600 B-29 Superfortresses dan 200 C-47 Skytrains di kawasan ini harus bangkir dari “kubur”.
Pesawat-pesawat tersebut dipindahkan ke Davis-Monthan. Beberapa diawetkan dan beberapa di renovasi untuk kembali beraksi dalam Perang Korea.
Bandara Phoenix Goodyear, Goodyear, Arizona
Bandara ini dibangun selama Perang Dunia II sebagai fasilitas udara angkatan laut, NAF Litchfield Park. Kemudian statusnya ditingkatkan menjadi stasiun udara angkatan laut dan berganti nama menjadi NAS Litchfield Park. Peran utama bandara ini setelah akhir Perang Dunia II adalah penyimpanan dan pelestarian pesawat pesawat usang usang milik Angkatan Laut AS (US Navy).
Pada 1968, semua Departemen Pertahanan berkonsolidasi untuk memindahkan penyimpanan pesawat ke Davis-Monthan AFB di Tucson. Dan NAS Litchfield Park ditutup. Pemerintah Kota Phoenix kemudian membeli bandara ini untuk dimanfaatkan sebagai bandara komersial. Meski begitu sisa-sia peswat bekas masih tetap ada di bandara ini.
Central Aerodrome, Moscow, Russia
Bandar udara ini dibangun pada 17 Juni 1910. Lokasinya berdekatan dengan lapangan terbang Khodyanka. Dana pembangunan bandara ini adalah sumbangan swadaya para penggemar penerbangan. Fasilitasnya meliputi landasan pacu dan enam hanggar untuk pesawat kecil. Bandara ini dipakai sebagai bandara pesawat komersial untuk kali pertama pada 15 Juni 1923. Kala itu, sebuah pesawat rute Moskow – Königsberg – Berlin resmi mendarat di bandara kecil ini. Kini setelah tidak lagi aktif, tempat ini menjadi rumah bagi pesawat-pesawat yang tidak terpakai.
Roswell International Air Center, Roswell, New Mexico
Ditempat ini pesawat-pesawat bekas disimpan dengan baik. Meskipun statusnya sebagai “sampah”, namun bukan berarti dibiarkan saja. Tempat ini dipilih karena luas. Berada di gurun wilayah barat Amerika Serikat, tempat ini memiliki kelembaban yang rendah sehingga pesawat pesawat yang disimpan tidak mengalami korosi. Beberapa pesawat yang disimpan di sini juga ada yang di remajakan kembali. Tentu dengan persyaratan yang ketat.