Jet tempur F/A-18 Super Hornet yang sempat khawatir karena tidak mendapat pesanan baru dan terancam garis produksinya berakhir kini bangkit lagi semangatnya. Presiden Donald Trump mengatakan akan segera melakukan pembelian yang lebih besar pada jet tempur berbasis kapal induk yang selama ini digunakan Angkatan Laut dan Marinir tersebut.
Kedatangan Trum ke fasilitas Boeing di Carolina Selatan akan mengirim pesan perusahaan ini akan menyaingi kontraktor pertahanan Lockheed Martin Corp
“Kami serius mencari pesanan besar,” kata Trump Jumat 17 Februari 2017. Kontrak antara lain pembelian jet tempur dan pesawat Boeing lain, 787 Dreamliner. “Saya pikir kita mungkin sampai di sana.”
Departemen Pertahanan sedang mempelajari kemampuan Super Hornet. Pesawat yang dirancang pada 1990-an ini diharapkan bisa menggantikan Lockheed F-35, yang terus dibelit berbagai masalah.
Trump menunjukkan bahwa perbedaan harga antara dua pesawat ini bisa mengubah Pentagon untuk mengganti beberapa pesanan F-35 dengan Super Hornet. “Jika harga [F-35] tidak turun, kita akan [mengganti dengan F/A-18] ,” kata Trump kepada wartawan. “F-18 pesawat besar dan sekarang menempatkan komponen siluman di dalamnya.”
Wartawan sebelumnya melihat Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus memegang brosur F / A-18 XT, upgrade Super Hornet yang diusulkan Boeing untuk bisa menyaingin F-35, sistem senjata termahal yang pernah dibangun Pentagon. Salah satu tantangan besar Lockheed adalah menciptakan teknologi yang bisa digunakan untuk melayani Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Marinir yang memiliki persyaratan sangat berbeda.
Menteri Pertahanan James Mattis memerintahkan untuk meninjau apakah upgrade super Hornets bisa memberikan alternatif lebih murah bagi F-35C yang digunakan Angkatan laut yang tidak akan beroperasi sampai 2019.
Sebelum ini Super Hornet khawatir karena terancam garis produksinya akan segera tutup jika tidak medapatkan pesanan baru. Boeing tengah mengejar penjualan Super Hornet baru termasuk menawarkan ke India dengan berjanji memberikan transfer teknologi dan pembangunan pesawat di India. Pernyataan Trump ini bisa menjadi isyarat umur pesawat yang pada awalnya kalah kompetisi dengan F-16 ini bisa lebih panjang lagi.