Sebuah pesawat dengan konsep baru dirancang Central AeroHydrodynamic Institute Rusia. Pesawat ini dikembangkan untuk menjadi pesawat angkut raksasa baru dengan rute antarbenua yang mampu membawa kargo hingga 500 ton (492 ton). Pesawat ini dibangun dengan desain menggabungkan sayap dan badan pesawat.
Uniknya pesawat ini hanya akan mampu terbang pada ketinggian antara tiga dan 12 m (10 dan 40 ft) di atas air dan tanah.
Raksasa yang terbang rendah dikenal di kalangan penerbangan sebagai Ground Effect Vehicle (GEV). Sebuah GEV adalah pesawat yang menggunakan sayap lebar untuk menjebak lapisan udara antara permukaan bawah pesawat dan tanah, memproduksi vortisitas dan downdraughts yang menghasilkan lebih banyak daya angkat dan mengurangi drag pada ketinggian yang sangat rendah, yang memungkinkan pesawat membawa beban berat dengan sedikit bahan bakar.
Efek yang dihasilkan oleh sayap yang menyatu ke dalam tubuh pesawat tidak hanya menciptakan daya angkat lebih banyak tetapi juga memberikan ruang lebih luas untuk kargo.
Jika mencapai tahap produksi, pesawat ini akan mampu lepas landas dan mendarat di landasan pacu konvensional dan akan membawa kontainer standar yang akan dimuat dalam sayap melalui pintu flap di tepi tubuh dan sayap pesawat.
Menurut desainer, bagian tengah akan digunakan untuk kokpit dan tangki kriogenik gas alam cair. Bahan bakar konvensional ini dipilih karena lebih ringan dan dan lebih bersih namun dengan efisiensi yang lebih tinggi dan aman dari avtur standar.
Saat ini, proyek konsep ini sedng menjalani tes terowongan angin pada model untuk mensimulasikan take-off, pendaratan, dan jelajah. Dalam tes ini, layar logam ditempatkan di bawah model untuk menghasilkan efek tanah.