China telah menetapkan delapan nominasi nama bagi pesawat antariksanya untuk melaksanakan misi ke Mars pada 2020.
Badan Antariksa China mengatakan Senin 30 Januari 2017 delapan nama tersebut, disaring dari 14.500 nama yang diajukan sekitar 35.900 peserta sayembara baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari delapan nama tersebut ditetapkan satu nama sebagai pemenang pada 24 April 2017.
Ke delapan nama tersebut adalah Fenghuang (phoenix), Tianwen (astronomi), Huoxing (Mars), Tenglong (Soaring Dragon), Qilin (kylin), Zhuque (rose finch), Zhuimeng (chasing dream), dan Fengxiang (flying phoenix).
Pemerintah China membuktikan ambisi untuk menjelajahi Planet Mars bukan sekadar wacana. Setelah pada April lalu mengumumkan rencana pengiriman kendaraan robotik (rover) dan satelit riset (probe) ke Mars pada 2020, pada Agustus 2016 mereka memperlihatkan foto pertama kedua wahana tersebut.
Lembaga Sains, Teknologi, dan Industri Pertahanan Nasional China (SASTIND) merilis tiga foto rancangan probe dan rover yang bakal digunakan untuk menjelajahi permukaan Planet Merah itu selama tiga bulan pada pertengahan 2020.
China memang tengah memacu program-program luar angkasa mereka, terutama setelah berhasil mendaratkan rover Jade Rabbit ke Bulan pada Desember 2013.
Rencana menjelajahi Mars pun langsung dibahas dan tahun 2020 dipilih sebagai waktu yang tepat untuk misi tersebut, karena itulah waktu paling tepat bagi sebuah probe untuk bisa mendarat di Planet Merah.
Jendela untuk meluncurkan pesawat luar angkasa (ke Mars) terbuka setiap 26 bulan. Jadi para ahli di China merencanakan misi ini dengan sangat hati-hati agar jendela tersebut tak terlewat.
Probe tersebut akan melakukan riset ilmiah mengenai permukaan tanah, lingkungan, atmosfer, dan air di Mars. Probe dan rover yang akan menjelajahi Mars itu dijadwalkan bakal terbang pada Juli atau Agustus 2020 dari pusat peluncuran satelit Wenchang menggunakan roket Long March-5.
Mereka kemudian akan terbang selama tujuh bulan untuk mencapai orbit planet keempat dalam sistem tata surya tersebut.
Setelah memasuki orbit, kendaraan robotik itu akan memisahkan diri dari satelit untuk kemudian mendarat di daerah bagian utara planet tersebut.
Memiliki bobot 200 kilogram dan enam roda, rover ini akan ditenagai empat panel surya dan dilengkapi dengan 13 perangkat riset termasuk radar penembus tanah untuk mempelajari tanah, lingkungan, suasana, dan mencari kemungkinan adanya mata air dan es selama 92 hari.
Salah satu tantangannya bagaimana mendapatkan tenaga surya yang cukup untuk mendarat di Mars di tengah lingkungan atmosfer penuh gas yang menghalangi sinar Matahari sampai ke permukaan planet itu.
Peneliti China berharap bisa menyelesaikan problem tantangan teknis saat pendarat memasuki atmosfer Mars sebelum akhirnya mendarat di permukaan. Tantangan lainnya yaitu komunikasi jarak jauh antara Mars dan Bumi.