Penerbangan yang menguhungkan Rusia-Mesir akan segera dibuka kembali setelah ditutup pasca kecelakaan pesawat Rusia di Sinai tahun lalu yang diduga karena serangan teroris.
“Saya tidak mengatakan waktu, tapi saya pikir [keputusan untuk membuka lagi penerbangan] Kairo dekat,” kata Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvorkovich kepada wartawan, Sabtu 28 Januari 2017.
Pejabat itu mengatakan belum berencana bertemu dengan perwakilan Mesir terkait topik itu. “Sampai sekarang, pertemuan [dengan kepala otoritas penerbangan sipil Mesir] belum direncanakan,” katanya dilansir Kantor Berita TASS. “Tetapi tetap, seperti kami katakan sebelumnya, prioritas adalah penerbangan ke bandara Kairo terbuka dan kemudian kami akan terus bekerja pada sisanya.”
Pada hari Jumat, Menteri Transportasi Rusia Maxim Sokolov kepada wartawan spesialis penerbangan Rusia akan mengunjungi Kairo pada bulan Februari untuk melaksanakan pemeriksaan terakhir keamanan bandara. “Kemungkinan besar, pada bulan Februari. Saya berharap kunjungan ini akan menjadi yang terakhir,” katanya.
Seminggu sebelumnya, sekelompok ahli Rusia kembali ke Moskow setelah inspeksi dari bandara Hurghada dan Sharm el-Sheikh Mesir. Saat ini Departemen Perhubungan sedang mempersiapkan laporan untuk pemerintah terkait keamanan bandara Kairo. Diharapkan koneksi penerbangan antara kedua negara ini akan berangsur-angsur kembali dan akan mulai dari bandara tersebut.
Koneksi penerbangan antara Rusia dan Mesir terputus lebih dari setahun setelah kecelakaan dari pesawat Rusia di Sinai. Pada 31 Oktober 2015, pesawat Rusia, Metrojet Airbus A321 jatuh di Semenanjung Sinai. Pesawat, yang membawa 224 orang, sedang menuju ke St. Petersburg dari kota resor Mesir Sharm El-Sheikh.