Maskapai Citilink akan fokus menggarap pasar di Indonesia Timur, yang dianggap memiliki potensi cukup besar dan belum banyak dilirik oleh maskapai lainnya.
“Ke depan ada rencana membuka penerbangan ke daerah lain di Papua, tapi kita mulai dari Jayapura dulu. 2017 ini kita mau fokusnya ke Indonesia bagian timur, mungkin setelah Jayapura masih ada beberapa daerah lagi,” kata Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan di Jayapura, Senin 23 Januari 2017.
Namun dia mengakui tidak semua bandara di kawasan timur Indonesia memiliki fasilitas yang memadai untuk didarati oleh pesawat berbadan lebar, terutama Airbus yang kini diandalkan oleh Citilink.
“Hanya beberapa bandara saja yang bisa didarati oleh Airbus A320, mungkin pakai ATR bisa lebih aman,” kata dia.
Albert Burhan meyakini bila kebutuhan masyarakat di kawasan timur atas moda transportasi udara masih belum dipenuhi oleh maskapai yang lebih dulu melayani rute-rute tersebut.
Ia pun menyebut pihaknya optimis bisa meraih okupansi cukup tinggi untuk rute Jayapura-Jakarta meski sudah banyak maskapai yang melayani rute tersebut. “Target okupansi [Jayapura-Jakarta] 80 persen, tadi penerbangan perdana hampir 100 persen, hanya yang dari Jayapura belum penuh,” ujarnya dilaporkan Antara.
Citilink Indonesia secara resmi membuka rute penerbangan Jakarta-Jayapura dan Surabaya Jayapura (keduanya transit di Makassar) mulai 23 Januari 2017 dengan menggunakan pesawat Airbus A320 dengan kapasitas 180 penumpang.