Sejumlah saksi mata menyebutkan pesawat jenis M-28 Sky Truck milik Polri meledak sesaat setelah jatuh di lauat.
Sejumlah nelayan Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau mengaku melihat detik-detik sebelum pesawat meledak.
“Hanya hitungan detik, meledak. Pesawat itu meledak di laut,” kata salah seorang nelayan tradisional Senayang, Nurizan sebagaimana dilansir Antara Minggu 4 November 2016.
Nurizan mengatakan nelayan sempat melihat pesawat itu di udara. Beberapa kali mesin pesawat itu tidak terdengar, meski jaraknya dekat dengannya. “Kemudian jatuh sekitar 1 mil dari tempat saya mencari ketam [kepiting],” ujarnya.
Radian, salah seorang nelayan di Senayang juga melihat kejadian itu. “Bapak [Radian] sekarang masih membantu petugas mencari korban,” kata salah seorang anggota keluarga Radian yang dihubungi Antara.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Antara, nelayan lainnya yang menyaksikan detik-detik menjelang pesawat milik Polri itu yakni Awaludin dan Ikhsan. Namun ponsel kedua nelayan itu tidak aktif.
Para nelayan yang menyaksikan kejadian itu sempat menuju ke lokasi dan berupaya membantu para korban. Namun yang berhasil diselamatkan sejumlah barang milik para korban.
Sementara tubuh korban sudah hancur sehingga nelayan tidak berani mengevakuasinya. Barang-barang milik korban itu diserahkan kepada Polsek Senayang.
Dari Batam dilaporkan, Kapolda Kepri Brigjen Sam Budiangusdian mengatakan, pesawat Polri M-28 Sky Truck meledak di laut Kabupaten Lingga ketika jatuh pada Sabtu dengan bagian depan pesawat menghujam perairan.
“Lima nelayan yang melihat pesawat itu sempat melayang-layang, mesin antara hidup mati, hidung pesawat ke bawah dan terjadi ledakan di air,” kata Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian usai turut dalam pencarian di Telaga Punggur Batam.
Kapolda mengatakan, sejumlah nelayan yang melihat kejadian tersebut dari jarak tidak begitu jauh berhasil menemukan sejumlah serpihak pesawat yang tersebar.
“Hingga saat ini belum bisa dipastikan korban selamat dalam peristiwa ini. Tim masih terus berupaya melakukan pencarian dengan berbagai peralatan yang dimiliki,” kata dia.
Ia mengatakan, hari ini Basarnas yang memimpin pencarian sudah membagi pencarian pada empat sektor dengan mengerahkan sejumlah kapal dan helikopter.
“Semua dibawah kendali Basarnas. Kami dari kepolisian mempersiapkan untuk menerima apabila ada korban ditemukan. Semua akan diidentifikasi di RS Bhayangkara Polda Kepri, Batam,” kata Sam.