Setelah menyelesaikan hampir 1.200 poin tes, jet latih T-X yang dibangun Boeing-Saab semakin dekat untuk membuat penerbangan pertama sebelum akhir tahun ini.
Pesawat ini telah melakukan tes afterburner mesin pekan lalu. Defense News melaporkan tes hanya tinggal beberapa hal saja sebelum akan melakukan penerbangan perdana.
Selanjutnya, tim akan menguji seberapa prosedur penerbangan khas seperti lepas landas, climb, dan mendarat, sebelum mengumpulkan data tentang bagaimana pesawat merespon simulasi kegagalan sistem.
Sejumlah produsen pesawat di Amerika dan Eropa sedang berlomba-lomba untuk memenangkan kontrak dari Angkatan Udara Amerika untuk mencari pesawat latih. Lockheed Martin dan Raytheon, juga telah membuat tawaran dengan desain pesawat mereka yang diambil dari pesawat yang sudah ada. Saab dan Boeing memilih untuk membangun pesawat dengan desain yang benar-benar baru.
Pejabat Boeing menekankan bahwa desain baru dibuat untuk memenuhi ambang batas dan persyaratan Angkatan Udara. Untuk saat ini desain yang ditawarkan adalah pesawat yang benar-benar untuk pelatihan.
“Pesawat ini tidak memiliki radar, ia tidak memiliki senjata, tidak melakukan apa-apa kecuali jet pelatihan canggih,” kata Tom Conard, pemimpin tim T-X Boeing sebagaimana dikutip Defense News Rabu 30 November 2016.
Pesawat T-X memiliki satu mesin, ekor kembar, dua tempat duduk, dan kokpit canggih untuk pelatihan. Pemenang kompetisi nanti diperkirakan akan menerima kontrak senilai US$ 11 miliar untuk menggantikan armada Northrop Grumman T-38 yang sudah tua. Angkatan Udara mengharapkan armada akan beroperasi pada tahun 2024.