Pemerintah Vietnam mengakui sekolah penerbangan ‘Perkasa Flight School’yang dioperasikan PT Mitra Aviasi Perkasa melalui pemberian sertifikat oleh lembaga otoritas penerbangan sipil setempat (CAAV).
Direktur Jenderal CAAV Lai Xuan Thanh memberikan “Certificate of Approval” kepada CEO PT Mitra Aviasi Perkasa, Septo Adjie Sudiro, melalui acara seremonial di Hanoi, Vietnam, Jumat 12 November 2016.
Duta Besar RI untuk Republik Sosialis Vietnam Ibnu Hadi menyampaikan apresiasinya kepada CAAV dan pemerintah Vietnam atas pemberian sertifikat tersebut yang turut berkontribusi dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara.
“Dengan semakin berkembangnya industri penerbangan Vietnam, maka tiga maskapai Vietnam yang telah memesan ratusan pesawat Boeing dan Airbus, tentunya memerlukan pilot-pilot yang dalam hal ini sebagian bisa dipenuhi oleh Perkasa Flight School dan melatih calon-calon pilot dari Vietnam,” ujarnya sebagaimana keterangan pers KBRI Vietnam.
Dia mendorong sekolah penerbangan di Indonesia lainnya dapat meraih kesuksesan serupa.
Sementara itu, Septo menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tersebut sekaligus menegaskan pengakuan akan mutu dan profesionalisme sekolah pilot Indonesia yang dapat bersaing dengan lembaga sejenis dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia.
Septo juga mengungkapkan rencana ke depan untuk bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di Vietnam dalam mendirikan sekolah penerbangan di negara tersebut.
Menurut dia, keberhasilan Perkasa Flight School tidak lepas dari dukungan penuh KBRI Vietnam dalam memfasilitasi dan menjembatani hubungan dan kerja sama dengan berbagai institusi di Vietnam, baik CAAV maupun sejumlah perusahaan penerbangan Vietnam, seperti Vietnam Airlines dan Vietjet.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam yang stabil dalam beberapa tahun terakhir juga berdampak pada meningkatnya jumlah pengguna pesawat terbang.
Menurut data CAAV, tingkat pertumbuhan penumpang pesawat terbang di Vietnam setiap tahunnya dalam kurun waktu 2010-2015 sebesar 14,9 persen dan jumlah penumpang mencapai 63 juta orang (18 juta penumpang internasional dan 45 juta penumpang domestik).
Hal itu membuat maskapai seperti Vietnam Airlines dan Vietjet terus berupaya meningkatkan layanan dengan menambah armada pesawat sehingga menjadikan kebutuhan akan pilot.