Lebih dari 500 orang yang berada di dua pesawat berbadan lebar milik Air India selamat dari bencana buruk. Kedua pesawat nyaris tabrakan di udara. Untungnya kedua pilot melakukan penyelamatan di detik-detik terakhir.
Times of India melaporkan Sabtu 12 November 2016, dua pesawat berbadan lebar Boeing 787 Air India hampir bertabraka di lokasi tabrakan udara yang berlangsung di Charkhi Dadri dua dekade lalu.
Menurut sumber yang dikutip Times of India, salah satu penerbangan yang terlibat dalam kejadian itu baru datang dari Paris dan lainnya dari Wina.
“Satu pesawat berada di ketinggian 22.000 kaki dan sedikit di depan yang lain, yang pada 21.000 kaki. Pesawat sekitar 75 mil dari IGI Airport.”
ATC Delhi meminta pilot pesawat yang terbang lebih tinggi untuk turun, yang berarti akan melintasi jalur yang akan dilewati pesawat yang ada di belakangnya.
“Alarm peringatan tabrakan di kokpit kedua pesawat berbunyi. Pilot pesawat yang di atas segera berhenti dan pesawat yang ada di bawah menyelam untuk menghindari tabrakan. Kedua Dreamliner 256 kuri itu hampir penuh sesak dengan penumpang, ” kata sumber tadi.
Setelah mendarat, pilot dari AI 142 (dari Paris) dan AI 154 (dari Wina) mengajukan laporan dengan maskapai, dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Seorang pejabat senior AAI mengatakan peristiwa ini berlangsung pada hari Kamis 10 November 2016 di Delhi.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah meminta ATC untuk memberikan rincian tepat dari insiden itu dengan memplot keberadaan pesawat di radar. Regulator ingin tahu pemisahan vertikal dan horisontal antara dua pesawat pada saat kejadian. Jika pelanggaran pemisahan vertikal kurang dari 250 kaki, kasus ini akan dirujuk ke Komisi Investigasi Kecelakaan Pesawat, yang menangani pelanggaran keamanan atau kecelakaan yang paling serius.
Pesawat modern memiliki peralatan sistem menghindari tabrakan udara yang dikenal sebagai traffic advisories (TA) dan resolution advisories (RA). Sebagai langkah pertama, TA akan memberikan peringatan dini kepada awak dua pesawat yang menuju ke arah yang sama. Pada tahap kedua, alarm dikeluarkan yang meminta kru untuk mengambil tindakan mengelak.
“Biasanya, TA berbunyi pertama di kokpit saat pesawat mendekati satu sama lain dan berada pada jarak yang aman. Pilot kemudian mengambil langkah-langkah untuk menghindar. Tapi pada kejadian hari kamis , TA dan RA berbunyi hampir bersamaan yang artinya hanya tinggal beberapa detik lagi tabrakan akan terjadi, “kata seorang sumber.
Pada tanggal 12 November 1996, pinggiran Delhi juga telah terjadi tabrakan di udara terburuk yang pernah ketika Boeing 747 Arab Saudi, yang lepas landas dari IGI, bertabrakan dengan Ilyushin-76 Kazakhstan Airlines yang terbang ke ibukota, di Charkhi Dadri, menewaskan semua 349 orang di kedua pesawat.