Produsen pesawat terkemuka China sedang mengembangkan jet kargo besar yang didasarkan pada pesawat transport militer Y-20 dalam upaya untuk mengakhiri dominasi asing di China.
Desainer di Aviation Industry Corp of China (AVIC) sedang melakukan penelitian awal pada Y-20F-100, varian sipil dari pesawat angkut berat Y-20 yang dikembangkan untuk militer China.
“Proyek ini merupakan komitmen kami untuk mentransfer teknologi militer guna meningkatkan sektor sipil dan akan mengisi ketiadaan pesawat kargo besar,” kata pernyataan perusahaan sebagaimana dikutip China Mil Selasa 8 November 2016.
Pada akhir tahun lalu, ada 122 pesawat kargo digunakan oleh penerbangan kargo di daratan China dan sebagian besar jet kargo besar mereka dibuat oleh Boeing dan Airbus.
Y-20F-100 akan lebih panjang daripada Y-20 dan dapat membawa 28 kontainer pengiriman barang, atau 65 metrik ton kargo. Menruut AVIC pesawat akan memiliki jangkauan maksimum 8.000 km.
Sebuah model skala kecil dari Y-20F-100 telah dipajang di China International Aviation dan Aerospace Exhibition, yang berlangsung dari Selasa sampai Minggu di Zhuhai, Provinsi Guangdong.
Pengembangan Y-20 dimulai pada 2007 dan pesawat melakukan penerbangan perdana pada Januari 2013, serta melakukan debut public di Zhuhai Air Show 2014. Batch pertama dari Y-20 disampaikan kepada Angkatan Udara P LA pada bulan Juli.
Zhu Qian, kepala kantor pengembangan pesawat besar AVIC, sebelumnya mengatakan kepada China Daily bahwa lebih dari 1.000 Y-20-an dan variannya sipilnya akan diperlukan China.
Fu Qianshao, seorang ahli pesawat Angkatan Udara China mengatakan Y-20 akan dikembangkan menjadi sebuah keluarga besar yang terdiri dari pesawat Early Warning, tanker pengisian bahan bakar udara dan beberapa model sipil.
Selain itu, China juga akan mengembangkan pesawat transportasi yang lebih besar dari Y-20 dan sekelas dengan Lockheed C -5 Galaxy dan An-225 Mriya,