Pilot wanita maskapai AirAsia Indonesia Captain Monika Anggreini meluncurkan buku yang berjudul ‘Burung Besi Monika’ yang bercerita tentang kisah serta perjuangan mewujudkan cita-cita menjadi seorang pilot.
Monika saat peluncuran buku tersebut di Kantor AirAsia, Tangerang, Selasa 8 November 2016 mengatakan latar belakang penulisan buku tersebut didorong oleh keinginan untuk memotivasi serta menginspirasi untuk meraih cita-cita dan tidak menjadikan gender sebagai halangan.
“Saya ingin menginspirasi untuk para wanita pada khususnya untuk lebih berani, lebih kuat menghadapi tantangan dan membuktikan kepada dunia bahwa kita bisa,” katanya.
Monika Anggraini bekerja sebagai pilot sejak Juli 2005 sampai dengan sekarang di AirAsia Indonesia dengan total jam terbang mencapai 9.600 jam.
Ia menyelesaikan sekolah terbangnya di Juanda Flying School pada 1996, kemudian melanjutkan sekolah terbang di Avindo Angkasa Pilot School pada 1997.
Pilot wanita kedua yang mendapat pangkat Kapten di AirAsia itu juga sempat menamatkan kuliahnya di Jurusan Teknik Sipil Universitas Trisakti pada 2002.
Kariernya di dunia penerbangan dimulai pada September 2004 di Star Air sebagai First Officer kemudian mengikuti pelatihan untuk mengambil peringkat pesawat MD 80’s di Scandinavian Airline System (SAS), Stockholm, Swedia.
Ia menjadi pilot wanita pertama yang menerbangkan pesawat MD 80’s di Star Air, kemudian terbang di Star Air selama 10 bulan sebelum bergabung dengan maskapai penerbangan Awair yang kemudian berubah menjadi AirAsia Indonesia.
Perjalanan karier membawanya menjadi Kapten Pilot Airbus 320-200 di AirAsia Indonesia sejak Juli 2004.
“Ada seseorang yang memberikan dorongan dan semangat agar saya membuat buku tentang pengalaman dan perjuanganku dalam mencapai posisi sekarang pada lima tahun lalu ketiks masih menjadi co-pilot, tetapi baru terealisasikan tahun ini,” katanya.
CEO AirAsia Group Tony Fernandes menilai Monika adalah pilot yang berbakat dan diharapkan menjadi “role modele” atau contoh bagi pilot-pilot wanita di Indonesia dan Asia.
“Monika adalah sosok yang luar biasa, sebagai seorang kapten, ia bisa memposisikan dirinya mengambil keputusan, saat-saat situasi penerbangan sedang terganggu atau terlambat,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, CEO Grup AiAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengaku bangga dengan prestasi yang diraih Monika hingga saat ini sebagai pilot wanita.
Dendy menyebutkan tidak banyak pilot wanita yang ada, saat ini di AirAsia terdapat 10 pilot wanita, dua sebagai kapten dan delapan first officer.
“Di grup sendiri kita punya 42 pilot, dan tidak ada perbedaan dalam pengoperasian baik laki-laki maupun wanita, kita turut berbangga dengan srikandi kita ini,” katanya sebagaimana dilaporkan Antara..