Jika Anda menuliskan kata Arfita Dwi Putri di mesin pencari Google, maka akan keluar setidaknya 5.500 hasil pencarian. Hal ini menggambarkan perempuan cantik ini cukup terkenal.
Arfita adalah salah satu Flight Attendant (FA) di maskapai Garuda Indonesia. Tetapi ternyata dia memiliki banyak hobi dan aktivitas yang menjadi salah satu faktor namanya begitu banyak dideteksi oleh Google. Salah satunya menulis.
“Waaahh baru sadar kok bisa sebanyak itu ya hasil Google search-nya .hahaha..Oh ya, saya memang dari dulu suka menulis. Dari kecil punya buku diary, kalau ada cerita sehari-hari yaa aku ekspresikan ke dalam tulisan, sampai sekarang,” kata sosok yang biasa dipanggil Fita ini kepada Flightzona,com belum lama ini.
Menjadi Flight Attendant sesungguhnya bukan mimpinya sejak kecil. Guru adalah profesi pertama yang dia ukir dalam ruang cita-citanya ketika masih kecil. Kemudian sempat ingin menjadi seorang seorang news anchor ketika duduk di bangku SMA.
“Iya saat SMA, ada tugas untuk menjadi pembaca berita, nah kata ibu guru aku cocok dan bagus sekali dalam membawa berita, dari situlah sempat berminat menjadi news anchor karena dapat motivasi dari ibu bapak guru waktu itu.”
Baginya sosok news ancor cukup menarik karena tidak hanya dituntut menarik tetapi juga smart.
“Saya senang sekali jika melihat news anchor di TV, mereka terlihat percaya diri dan menarik, memiliki pengetahuan yang luas dan juga intelektual tinggi. Dan kebetulan memang ada salah satu sahabat saya yang menjadi news anchor, namanya Tyara Smith. Saya sangat kagum dengan dia karena seperti yang aku bilang tadi, Tyara Smith ini tidak hanya sangat cantik, namun pintar dan mampunyai kharisma tersendiri,” lanjut wanita kelahiran 16 Juli 1992 ini.
Tetapi takdir akhirnya justru membawa perempuan ini menempuh karier sebagai pramugari. Alasan awalnya lebih praktis, yakni ingin cepat cari uang untuk membantu keluarga. Selepas SMA dia nekad untuk melamar sebagai FA di Garuda Indonesia.
“Saya berasal dari keluarga biasa dan sederhana tapi kami sangat bahagia dan penuh dengan kasih sayang. Saya sangat mencintai kedua orang tua saya, buat saya mereka lebih dari segalanya.Nah, dari kecil, saya sudah mempunyai tekad dan niat untuk menjadi ‘seseorang’ yang kelak akan membuat orang tua saya bangga, merubah keadaan keluarga kecil saya ini menjadi jauh lebih baik,” kenang perempuan cantik kelahiran Jakarta itu.
Alasan inilah yang menjadikan dia memilih untuk langsung bekerja dan mengubur keinginan untuk kuliah karena harus mengeluarkan banyak biaya.
“Lalu aku punya adik kecil, namanya Rafli. Usia kami berbeda 15 tahun, aku merasa punya tanggung jawab akan masa depannya, melihat Papaku yang tidak lama lagi akan pensiun. Aku pun mengucap janji pada ibu ku, bahwa aku akan menanggung semua kebutuhan pendidikannya hingga ia menjadi orang yang sukses. Alhamdulillah semua itikad baik aku di beri jalan oleh Allah SWT. Saya berhasil berjuang dan diberi kesempatan untuk membahagiakan keluargaku ini.”