Setelah tes glider V1 yang dilakukan di Oranienberg Maret 1944 sukses, prototipe V2 berikutnya dipasang dengan dua mesin turbojet Jumo 004B yang diletakkan di kedua sisi dari pod kokpit dan terbuat dari pipa baja dilas.
Pesawat ini juga menampilkan kursi ejeksi primitif dan parasut pesawat yang dikembangkan ketika mendarat, sementara didesain ulang tiga roda pendaratan dipasang untuk memungkinkan pesawat bisa untuk membawa beban lebih berat.
Uji terbang pertama terjadi pada 2 Februari 1945. jet bisa dikendalikan dengan mudah dan tahan dari tekanan. Prototipe bahkan dilaporkan mengalahkan pesawat tempur Me 262 yang dilengkapi dengan sama Jumo 004 mesin dalam simulasi pertempuran udara.
Tapi proses pengujian dihentikan pada tanggal 18 Februari ketika salah satu mesin jet V2 terbakar dan mati di tengah-penerbangan. Pilot uji coba Erwin Ziller melakukan sejumlah upaya untuk me-restart mesin tetapi gagal hingga pesawat mengalami spiral dan jatuh ke tanah menewaskannya.
Meski demikian , Goering menyetujui produksi 40 sayap terbang, yang akan dilakukan oleh perusahaan Gotha, yang sebagian besar memproduksi glier pelatih dan militer selama Perang Dunia II. Pesawat-pesawat produksi ditunjuk sebagai Ho 229 atau Go 229.
Ho 229 versi produksi diyakini bisa mencapai kecepatan 975 kilometer per jam dan membawa persenjataan yang direncanakan dua meriam Mark 103 30mm. Pembangunan empat prototipe-nomor baru V3 hingga V6 dimulai, dua di antaranya akan menjadi pesawat tempur malam dua kursi.
Namun, Ho 229 akhirnya dihancurkan sendiri. Ketika pasukan Amerika dari Korps VIII meluncur ke pabrik di Friedrichroda, Jerman pada bulan April 1945, mereka hanya menemukan bagian kokpit prototipe dalam berbagai tahap pembangunan. Sepasang sayap sesuai ditemukan 75 mil jauhnya.
Yang paling lengkap dari empat, prototipe V3, itu dikirim kembali ke Amerika Serikat untuk dipelajari dan hari ini dapat dilihat restorasinya di Air and Space Museum di Chantilly, Virginia, Amerika Serikat
Hortens akhirnya juga diminta untuk menyusun spesifikasi jet pembom sayap terbang dengan rentang cukup untuk memberikan sebuah bom atom ke pantai timur Amerika Serikat. skema mereka menghasilkan Horten H.XVIII “Amerika Bomber” yang tidak pernah terbang.