Amerika memiliki pesawat kiamat atau doomsday plane. Sebenarnya mereka memiliki empat pesawat ini, namun pemerintah AS tidak pernah berbicara secara terbuka tentang pesawat kiamatnya.
Pesawat kiamat mirip dengan Air Force One yang merupakan kantor terbang besar besar bagi presiden dan stafnya. Bedanya Air Force One digunakan sehari-hari oleh Presiden sementara doomsday plane dibangun dan dilengkapi untuk menjaga pemerintah AS terbang ketika terjadi perang nuklir atau bencana lainnya.
Pesawat ini jelas memiliki tingkat kerahasiaan tinggi. Namun ada beberapa hal yang kita bisa tahu.
Pesawat ini dikonversi dari Boeing 747 dan disebut E-4B, juga disebut sebagai “National Airborne Operations Center” ketika itu dipanggil untuk melakukan tindakan. Terakhir pesawat ini terbang dalam status tersebut ketika terjadi serangan teror ke Amerika 11 September 2001.
Pesawat kiamat dilaporkan dapat menahan bom nuklir, ledakan asteroid dan serangan teror serta tinggal di udara selama berhari-hari tanpa pengisian bahan bakar.
Bahkan, pesawat kiamat dapat tetap terbang tinggi selama seminggu dengan pengisian bahan bakar di udara.
Pesawat kiamat memiliki cangkang radiasi yang dilindungi, 67 antena dan koneksi satelit khusus, ditambah sekelompok perlatan hi-tech lainnya. Peralatan komunikasi ditempatkan di gelembung khas di belakang kokpit.
Namun untuk hal yang berkaitan dengan teknis, pesawat itu pada dasarnya menggunakan teknologi seperti seperti komputer tahun 80-an yang tua. Banyak dari teknologi lama dilaporkan telah ditarik keluar saat ini, tapi kokpit masih hampir tidak ada perubahan.
Menariknya, beberapa melihatnya hal itu sebagai keuntungan dalam keadaan darurat nasional karena selain masih sangat handal juga lebih terlindungi dari penyadapan.
Pesawat kiamat memiliki tiga deck dan kru hingga 112 orang, sehingga ini menjadi pesawat dengan kru paling banyak di militer Amerika, atau mungkin di dunia.
Pesawat kiamat itu ditugaskan pada era Ronald Reagan pada tahun 1980 di hari-hari terakhir Perang Dingin ketika ketegangan yang sangat tinggi dan ketakutan terjadinya perang nuklir.
Otoritas AS jarang membahas doomsday plane. Tetapi kabar beredar bahwa pesawat itu terbang dan menjadi pusat komandno ketika teror 11 September 2001. Hal itu juga memunculkan teori konspirasi bahwa doomsday plane terbang kala itu justru menjadi pusat komando serangan teroris yang dilakukan orang dalam. Sekali lagi itu teori konspirasi.
Yang jelas tidak ada laporan resmi yang menyebutkan penyebaran doomsday plane hari termasuk itu dalam laporan resmi dari Komisi 9/11.
Sumber: New York Post