Pesawat yang jatuh di Malta sesaat setelah lepas landas pada Senin 24 Oktober 2016 ternyata sebuah pesawat twin-prop Fairchild Metroliner yang dikonfigurasi khusus untuk melakukan misi pengintaian.
Pesawat yang jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Malta pukul 07:20 waktu setempa bernomor SA227-AT, dicat keseluruhan abu-abu dan membawa petugas sipil N577MX. Ini adalah salah satu dari dua pesawat (yang lainnya adalah N919CK) yang mengusung Suite pengawasan yang berbeda. Pesawat dioperasikan oleh CAE Aviation berbasis Luxemburg atas nama pemerintah Prancis untuk misi di Afrika.
Kementerian Pertahanan Prancis mengkonfirmasi pesawat itu terlibat dalam operasi pengawasan dan tiga pejabat dari kementerian pertahanan serta dua kontraktor swasta tewas dalam insiden itu.
Sebagaimana ditulis The Aviationist, pesawat itu dilaporkan terlibat dalam melacak rute perdagangan gelap, baik manusia dan obat-obatan, sepanjang lebih dari 1.200 km dari garis pantai Libya. N577MX memang bagian dari armada pesawat sensor yang terlibat dalam misi pengumpulan intelijen di Afrika Utara bersama dengan beberapa pesawat misi khusus lainnya yang menyamar sebagai pesawat sipil.
Pesawat mata-mata yang tidak konvensional beroperasi dari pangkalan udara di Laut Mediterania termasuk Malta, yang merupakan salah satu basis operasi utama karena dianggap dekat dengan area operasi. Pesawat sering melakukan berbagai tugas klandestin, kadang-kadang mendukung pasukan khusus di darat, termasuk berburu ISIS.