Boeing dilaporkan sedang menawarkan ke Jepang untuk mengupgrade armada jet tempur F-15J mereka menjadi truk rudal udara ke udara yang akan meningkatkan kemampuan dalam upaya membangun superiotas udara selain juga memperpanjang usia pesawat.
Jim Armington, Kepala Boeing Defense di Jepang, mengatakan airframer telah berbagi ide tentang kemungkinan upgrade F-15 dengan Tokyo, tapi menolak untuk mengomentari spesifik.
“JASDF [Angkatan Udara Bela Diri Jepang] melihat misi, dan F-15 memiliki banyak potensi,” katanya sebagaimana dikutip Flight Global Rabu 12 Oktober 2016.
Armington mengkonfirmasi bahwa ada banyak jam tersisa di airframes milik Tokyo, dan bahwa dengan teknologi yang tersedia saat ini, armada F-15J bisa “melompati” teknologi yang kini hadir di pasar.
“Ada banyak pilihan,” kata Armington yang juga mantan pilot F-15. “Termasuk radar AESA [aktive electronically Scaned Array], komputer misi baru, sistempeperangan elektronik baru, tangki bahan bakar konformal, dan tambahan rudal.”
Sebuah model yang dipamerkan di stand Boeing pada acara Japan Aerospace menggambarkan sebuah F-15 yang membawa 16 rudal udara ke udara Raytheon AIM-120 AMRAAM yang berarti meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan yang ada saat ini.
Armington mengatakan biaya upgrade jet warisan akan jauh lebih murah dibandingkan dengan memperoleh pesawat baru.
Pada 2015, Boeing meluncurkan versi yang disempurnakan dari F-15C yang relevan hingga 2040. F-15 yang disebut sebagai 2040C meliputi paket upgrade termasuk peningkatkan cantolan senjata yang menjadikan kemampuan angkut F-15C akan meningkat dua kali lipat, tanki konformal, paket radar AESA APG-63 (V) 3 Raytheon dan nfrared search-and-track sensor yang diklaim akan mampu menjadikan pesawat ‘melihat pertama, menembak pertama dan membunuh pertama ” dalam pertempuran udara ke udara.
Will Lane dari tim penjualan dan pemasaran Boeing F-15, baru-baru ini mengatakan untuk F-15 lama pihaknya dapat meningkatkan beban rudal menjadi 16, tetapi untuk jet baru bisa membawa 20.
Misi udara ke-udara merupakan prioritas tinggi untuk Jepang. Dalam konflik dengan China milsanya, pesawat ini perlu untuk bersaing dengan gelombang rudal jelajah selain juga angkatan udara China yang berkembang.