China telah meningkatkan pengembangan sistem peluncuran ketapel dan pendaratan ditangkap atau Catapult-Assisted Take-Off But Arrested Recovery (CATOBAR) untuk kapal induk mreka. Hal ini terungkap dengan munculnya gambar jet tempur berbasis kapal induk Shenyang J-15 Flying Shark dengan alat CATOBAR. Selain itu juga terlihatnya pengembangan infrastruktur pendukung darat .
Pada pertengahan September 2016 foto J-15 muncul di internet dengan memiliki apa yang tampaknya menjadi bar peluncuran ketapel di depan roda. Alat ini digunakan untuk pesawat yang diluncurkan dari kapal induk dengan sistem catapult. Hal ini menjadi indikasi terbaru bahwa kapal induk ketiga China akan memanfaatkan sistem CATOBAR untuk peluncuran dan pemulihan pesawat.
Yang tidak jelas adalah apakah pesawat yang fotonya muncul ini merupakan pesawat prototype baru untuk J-15 CATOBAR, atau salah satu dari enam prototipe J-15 yang ada dan dimodifikasi dengan roda hidung baru.
Juga patut dicatat adalah bahwa J-15 ini didukung oleh mesin turbofan buatan dalam negeri Shenyang WS-10 Taihang. Meski sudah digunakan secara luas di jet tempur berbasis darat J-11 China, mesin China ini belum pernah diuji untuk beroperasi dari kapal induk Liaoning.
Semua produksi J-15 sejauh ini telah didukung dengan mesin turbofan Rusia AL-31. Meskipun beberapa dari enam J-15 prototipe telah terlihat terbang dengan WS-10, pesawat ini kembali ke mesin AL-31 ketika mereka mengambil bagian dalam uji coba kapal sejak mereka mulai tahun 2012.
Pesawat baru ini mungkin menjadi yang pertama dari sejumlah kecil prototipe yang akan digunakan untuk menguji infrastruktur CATOBAR China, yang berdasarkan citra satelit dibangun di Pangkalan Udara Huangdicun di Provinsi Liaoning sejak akhir 2014 atau awal 2015.
Di pangkalan ini terlihat apa yang tampak sebagai dua track ketapel, masing-masing berukuran sekitar 140 meter (460 kaki) yang sedang dibangun di sudut timur laut pangkalan , bersama dengan sejumlah bangunan pendukung, landasan pacu baru dan taxiway yang mengarah ke wilayah itu. Trek tampaknya untuk digunakan sebagai ketapel uap dan setara dengan Electromagnetic Aircraft Launching System (EMALS) Angkatan Laut Amerika.
China saat ini sedang membangun kapal induk dalam negeri pertama di galangan kapal di Dalian. Â Kapal induk kedua ini akan seperti Liaoning yang akan memanfaatkan teknik Short Take Off But Arrested Recovery (STOBAR) untuk operasi pesawat, dengan ski-jump miring untuk membantu pesawat di lepas landas dengan kekuatan mereka sendiri.
Dengan STOBAR menjadikan J-15 akan terbatas dalam kemampuan playload saat lepas landas.
Mengembangkan sistem CATOBAR sendiri, untuk  kapal induk masa depan China akan memungkinkan Angkatan Laut China untuk mengoperasikan pesawat yang lebih besar seperti pesawat Airborne Early Warning dan Control, yang cenderung lebih berat dan menggunakan mesin kurang kuat tapi lebih efisien.
Baca juga:
http://www.jejaktapak.com/2016/03/05/kapal-indul-catobar-stobar-cv-dan-cvn-apa-sih-artinya/