Sejumlah awak kabin penerbangan mengatakan sekarang ada begitu banyak insiden kemarahan di udara yang menjadikan mereka “harus tampil sebagai penjaga klub malam”
Para cabin crew ini menuntut adanya aturan lebih tegas tentang alkohol dan obat di Inggris.
Diungkapkan oleh program Live Investigasi BBC 5 saat ini terjadi peningkatan empat kali lipat jumlah insiden yang melibatkan penumpang mengganggu antara tahun 2013 dan 2015. Ada 386 insiden pada 2015, dibandingkan dengan 85 pada tahun 2013.
“Sudah cukup. Kami harus tampil sebagai penjaga klubmalam, dan kami tidak berdiri untuk itu lagi,” kata seorang kru senior sebagiamana dilaporkan The Independent.
Sebagian besar insiden kemarahan di udara melibatkan alkohol, kata laporan itu.
Berbicara kepada BBC, Direktur Jet 2 Phil Ward mengatakan penumpang kerap minum ketika masih sangat pagi. “Ini tidak normal untuk minum bir di jam enam pagi.”
Jet2 – sebuah maskapai penerbangan murah – telah melarang penjualan alkohol di dalam pesawat terbang sebelum pukul 08:00.
Laporan itu mengatakan penerbangan sedang mempertimbangkan memberikan larangan penerbangan ke orang yang membuat keributan di udara. Artinya penumpang yang dilarang oleh sebuha maskapai juga akan otomatis masuk daftar hitam maskapai lain.
Sebagian besar bandara di Inggris melayani alkohol setiap saat, dan pihak berwenang sedang mempertimbangkan langkah-langkah seperti menandai boarding pass untuk menunjukkan jumlah minuman yang dikonsumsi.
Sementara maskapai Ryanair Irlandia telah melarang penumpang pada penerbangan ke Ibiza dari mengambil barang bebas bea ke kabin utama.
