Sayap kelelawar B-21 akan lmenjadi bomber berat baru Angkatan Udara AS dalam beberapa dekade. Pesawat yang pada akhirnya direncanakan akan menggantikan B-2 Spirit, B-52 Stratofortress dan B-1B Lancer dan tengah dibangun Northrop Grumman itu kini telah diberi julukan resmi sebagai B-21 “Raider”
Nama resmi B-21 ditetapkan pada konferensi nasional Angkatan Udara Association di Washington, DC, Senin 19 September 2016. Nama diambil setelah mengadakan kontes penamaan yang dimulai tujuh bulan lalu.
Veteran Perang Dunia II Letnan Kolonel Richard E. Cole yang berusia 101 tahun diberi kepercayaan oleh Sekretaris Angkatan Udara Deborah Lee James mengumumkan nama ini dalam acara Konferensi Air, Space & Cyber Asosiasi Angkatan Udara di National Harbor, Maryland, sebelah selatan Washington, DC Senin 19 September 2016.
Cole menjabat sebagai co-pilot dari Letnan Kolonel James Doolittle, yang memimpin 16 pembom B-25 dan 80 anggota awak dari kapal induk di Samudera Pasifik barat untuk menargetkan area pabrik dan instalasi militer di dan sekitar Tokyo pada 18April 1942. Misi ini sukses yang membantu meningkatkan semangat setelah serangan terhadap Pearl Harbor.“Ini sebuah hadiah bagi saya,” kata Cole sebagai mana dikutip Military.com
Dua nama yang mengusulkan nama “Raider adalah Letnan Kolonel Jaime I. Hernandez, Komandan 337th Test and Evaluation Squadron di Dyess Air Force Base Texas dan Tech. Sgt. Derek D. White, dari 175th Civil Engineering Squadron di Maryland Air National Guard.
Kode B-21 sendiri digunakan karena ini adalah bomber pertama yang lahir abad 21. Namun Deborah Lee James tidak mengungkapkan alasan dan kisah di balik pemilihan nama “Raider” untuk pembom siluman tersebut.
Angkatan Udara menyatakan mereka berharap akan menguji kemampuan awal pembom ini pada pertengahan 2020-an dan beberapa telah berspekulasi itu akan menjadi tes terbang tak lama setelah itu.
Pesawat sedang dirancang sebagai pesawat dengan kemampuan terbang sangat jauh. Dan dikabarkan juga akan memiliki kemampuan untuk mengganggu komunikasi dan kontrol musuh untuk membersihkan jalan bagi pesawat lainnya masuk ke arena perang.
Bahkan pesawat berpotensi untuk berfungsi sebagai pusat kendali medan perang untuk menjalankan satu skuadron pesawat tanpa awak.
Angkatan Udara AS berencana membeli sebanyak 100 B-21 Raider dengan harga masing-masing diperkirakan US$564 juta. Angka ini cukup murah jika dibandingkan B-2 Spirit yang harganya mencapai lebih dari US$ 2 miliar.
Spesifik pada konfigurasi dan kemampuan pesawat mungkin tetap akan menjadi rahasia seperti halnya B-2 Spirit yang sampai saat ini kemampuan sebenarnya masih sangat dijaga.