Organisasi Flying Tiger Historical sedang mencoba untuk membawa C-47 dari Australia untuk dipajang di Flying Tigers Guilin Heritage Park & Museum di China.
Tetapi mesin kiri pesawat itu rusak setelah keberangkatan dari Bali, Indonesia dan mereka sekarang terjebak di Surabaya.
Mereka perlu untuk mengumpulkan dana guna mencari mesin pengganti dan dikirim ke Indonesia.
“Pada tanggal 16 Agustus, kami terbang dari Darwin ke Bali. Total waktu 6 jam lebih sedikit dari di udara. Kemudian membawa kami membuthkan waktu 5 jam untuk mengisi bahan bakar pesawat dari 11 drum Avgas dan menambahkan 7 galon minyak ke mesin,” kata organisasi itu dalam situs resminya flyingthehump.com.
Selanjutnya pada 17 Agustus, mereka berangkat dari Bali menuju Johor Malaysia. Setelah 1 jam 30 menit dalam penerbangan, asap muncul dari mesin sebelah kiri. Setelah 15 detik, mesin mulai bergetar parah, kemudian api muncul. “Kami mematikan mesin dan mengalihkan pendaratan ke Surabaya [25 menit]. ATC Indonesia sangat membantu dan kami mendarat dengan selamat.”
Kini mereka harus mengirimkan mesin ke Surabaya dan menginstalnya sebelum akhir September.
“Tolong bantu kami untuk menyelesaikan misi ini dan menyeberang ke China. Setiap orang yang memberikan kontribusi US$1,000 atau lebih nama mereka akan ditulis di sebuah plakat kuningan di bawah C47 di tempat peristirahatan terakhir di Flying Tigers Guilin Heritage Park & Museum China.
Tim ini mengaakan pada akhir Agustus, mereka membeli mesin pengganti R-1830 yang beratnya lebih dari 1.000 kilogram. Sekarang mesin itu di Melbourne dan berusaha untuk bernegosiasi karena prosedur sangat rumit untuk mengimpor mesin ke Indonesia.
“Kutipan pertama yang kami terima dari perusahaan pemeliharaan yang terletak di sebelah pesawat ingin biaya US$12.5 per kilo untuk mengimpor mesin. Seperti yang Anda lihat proses ini akan menjadi menarik. Larry Jobe sekarang di Surabaya dan Konsulat Amerika telah menasihati dan membantu kami dengan negosiasi. Terima kasih pada semua orang yang telah percaya pada misi ini dan telah bermurah hati menyumbangkan ke mesin pengganti kami. Terima kasih kepada Al Marsh untuk update-nya di Aopa Magazine.”
jika tempat peristirahatan terakhir cina, kenapa itu tidak dikirim ke cina saja , bongkar semua komponen pesawat,masukan dalam kargo, kirim via laut, rakit ulang di cina, jika tidak digunakan lagi pesawat dan akan segera di taruh di museum untuk apa membeli mesin?