Seorang penumpang Wings Air diturunkan secara paksa dari pesawat karena tak mematuhi instruksi pramugari. Penumpang itu bahkan memarahi pramugari sehingga terjadi keributan di dalam pesawat.Direktur Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan M. Nasir Usman membenarkan kabar adanya peristiwa ini.
“Apa yang dilakukan oleh kru pesawat sangat tepat karena keamanan penumpang menjadi tanggung jawab kru, terutama pilot pesawat,” kata Nasir, Sabtu, 9 Juli 2016. “Kami sangat dapat memahami tindakan pilot Wings Air. Sebab itu, setiap penumpang wajib mematuhi instruksi yang diberikan.”
Insiden ini terjadi pada Jumat, 8 Juli 2016, sekitar pukul 14.21 WIT, di Bandara Internasional Pattimura, Ambon. Menurut Nasir, penumpang berinisial OK diturunkan secara paksa dari pesawat Wings Air rute Ambon-Langgur nomor penerbangan IW1504 PK-WGV. Setelah diperiksa beberapa jam, OK baru bisa melanjutkan perjalanan dengan pesawat Garuda Indonesia.
Insiden bermula saat seorang pramugari menegur OK agar melipat kursi makan anak kecil di sampingnya saat melakukan cek kabin. Namun OK malah memarahi pramugari tersebut karena telah mengganggu anaknya yang tengah makan. Sang pramugari lalu memberi tahu pramugari senior.
Tak lama, pramugari senior datang meminta OK melipat meja makan dan membuka jendela. Pramugari ini bernasib sama seperti pramugari sebelumnya. Ia pun disemprot OK agar tak ikut campur.
Pukul 12.52 WIT pesawat lepas landas dari bandara. Pramugari lalu memberi tahu kapten pilot ada penumpang yang tidak patuh (unrully passenger). Seorang kru pesawat kembali mendekati OK. Kejadian ini membuat OK naik pitam lalu berteriak mengancam kru tersebut. Saat mengancam itu, OK mengaku memiliki jabatan penting dan bisa memecat kru yang bertugas saat itu.
Pilot Frederick Cholla memutuskan untuk return to base atau kembali ke Ambon pukul 13.41. Pesawat kemudian mendarat di Bandara Pattimura dan OK diturunkan dari pesawat oleh petugas lalu dimintai keterangan. “Selesai diperiksa sekitar pukul 16.30 penumpangnya terbang kembali dengan Garuda menuju Langgur,” kata Nasir.
Menurut Nasir, tak ada sanksi yang dikenakan kepada OK atas insiden ini. “Dia sudah meminta maaf dan belum ada tindakan yang lebih brutal dan semua pihak saling memahami jadi tidak ada pemberian sanksi,” kata Nasir.(Tempo.co)