Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI/Airnav Indonesia) memprediksi penerbangan Jakarta-Surabaya menjadi rute terpadat selama musim Angkutan Lebaran 2016, disusul Jakarta-Denpasar.
Direktur Utama LPPNPI Bambang Tjahjono diskusi jelang buka puasa bersama di Jakarta, Selasa, menyebutkan dalam sehari kapasitas penumpang yang diangkut untuk rute Jakarta (Cengkareng) – Surabaya mencapai 21.981 penumpang. “Rute terpadat masih Cengkareng-Surabaya dari 10 rute menurut prediksi Airnav untuk Lebaran Tahun ini,” katanya, seperti dikutip Antara, Selasa (21/6/2016).
Urutan kedua yaitu Cengkareng-Denpasar dengan 16.911 penumpang per hari, kemudian disusul Cengkareng-Ujungpandang (13.419 penumpang), Kualanamu-Cengkareng (12.051 penumpang), Balikpapan-Cengkareng (10.328 penumpang), Cengkareng-Yogyakarta (9.500 penumpang), Cengkareng-Palembang (8.538), Cengkareng-Padang (8.458 penumpang), Cengkareng-Pontianak (8.124) dan Semarang-Cengkareng ( 7.818 penumpang).
Sementara, untuk rute luar negeri terpadat masih Cengkareng-Singapura (7.575 penumpang), kemudian disusul Cengkareng-Kuala Lumpur (4.354 penumpang), Cengkareng-Jeddah (3.811 penumpang), Singapura-Denpasar (3.479 penumpang), Cengkareng-Hong Kong (2.117 penumpang), Kuala Lumpur-Denpasar (1.920 penumpang), Denpasar-Perth (1.543 penumpang), Kualanamu-Penang (1.482 penumpang), Hong Kong-Denpasar (1.393 penumpang), Cengkareng-Narita (1.366 penumpang).
Karena padatnya ruang udara selama musim Lebaran, Bambang mengatakan pihaknya akan mengimplementasikan prosedur manajemen kedatangan (AMAN) yang akan mengatur waktu penerbangan pesawat sedemikian rupa dari keberangkatan hingga tiba.
Dengan kepadatan penerbangan itu, kata dia, “Diharapkan tidak ada pesawat yang ‘holding’ [ditahan], kecuali karena alasan cuaca dan keadaan darurat.”
Selain itu, sebagai bagian dari aplikasi manajemen arus lalu lintas udara (ATFM), Airnav akan menerapkan pengaturan slot time berbasis situs.
Terkait keterlambatan, Bambang mengimbau maskapai untuk beroperasi tepat waktu sesuai dengan yang telah diajukan. “Kami akan tegas menerapkan PM 280 Tahun 2015 bahwa setiap penerbangan di bawah dua jam yang ‘delay’ lebih dari 15 menit akan mengulang antrean di bawah,” katanya. (Foto:tempo.co)