Garuda Indonesia berencana terbang kembali ke Amerika Serikat tahun depan, setelah naiknya kategori otoritas penerbangan Indonesia dalam penilaian otoritas penerbangan AS, Federal Aviation Administration (FAA).
FAA akan kembali menaikkan kategori Indonesia dari kategori 2 menjadi kategori 1 pada bulan Juli depan.
Dengan naiknya kategori ini, penerbangan Indonesia dinilai telah lebih mengedepankan keselamatan dan keamanan. Hal tersebut bisa menjadi senjata utama dalam pemasaran maskapai penerbangan Indonesia, termasuk Garuda kepada masyarakat AS.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo, rencana penerbangan ke Amerika Serikat tersebut sudah masuk dalam rencana lima tahunan perusahaan. “Pokoknya kalau [Indonesia] sudah kategori satu FAA, tahun depannya kamk terbang ke sana [Amerika Serikat]. Kami masih punya general sales agent di sana kok,” ujarnya akhir pekan lalu.
Pasar penerbangan Indonesia ke AS, kata dia, termasuk besar, sekitar 400.000 penumpang per tahun. Termasuk di antaranya dari Los Angeles yang sebesar 120.000 penumpang per tahun. Menurut hitung-hitungan kasar, jika 400 ribu dibagi 365 hari, maka tiap hari ada 1.100 penumpang.
“Jumlah ini tentunya termasuk besar. Tinggal kita lihat yield-nya saja, apakah besar atau kecil. Semoga tahun depan sudah besar. Karena perekonomian AS juga sekarang lagi lesu,” lanjut Arif lagi.
Jika jadi terbang ke AS, dari Jakarta Garuda akan memakai pesawat Boeing 777-300. Ada dua pesawat jenis ini yang utilisasinya masih bisa ditingkatkan. Pesawat B777 yang saat ini dipakai untuk melayani rute ke Timur Tengah juga bisa dipindah ke rute AS. Untuk ke Timur Tengah, nantinya bisa dilayani dengan Airbus A330-300.
Untuk terbang ke AS, Garuda kemungkinan memilih transit di Tokyo, Jepang dibanding lewat Biak.
Sebab, dengan melewati Jepang, sisi komersialnya cukup tinggi di samping keperluan untuk menambah avtur. Sedangkan jika lewat Biak, hanya bisa menambah avtur saja karena pasar komersialnya kecil.
Di samping itu, menurut Arif, di Jepang masih terbuka fifth freedom traffic rights bagi penerbangan Indonesia. Sehingga ada kemungkinan maskapai Indonesia bisa menambah penumpang dari negeri ini sebelum menuju negeri Paman Sam.
Sedangkan kota di AS yang menjadi tujuan adalah Los Angeles dan New York karena keduanya mempunyai pasar terbesar.