Uni Eropa memberikan lampu hijau untuk bernegosiasi dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Qatar sehubungan dengan subsidi terhadap maskapai di Timur Tengah yang jor-joran dan mengakibatkan guncangan di dunia penerbangan internasional.
Kepala transportasi Uni Eropa Violeta Bulc seperti dikutip The National Business, Kamis (9/6/2016) menyebutkan, para mebteri transportasi Uni Eropa akan bertemu di Luxemburg untuk memberikan mandat negosiasi kepada Bulc. Target dari negiosiasi ini adalah untuk membuat kesepakatan dengan Timur Tengah, Turki dan Asia Tenggara.
Kesepakatan ini diperlukan mengingat, kehadiran trio Maskapai Teluk, Qatar Airways, Etihad dan Emirates telah mengubah pola persaingan bisnis di Eropa, Asia dan Amerika Serikat. Ketiga maskapai ini dalam waktu yang relatif cepat menjelma menjadi perusahaan mega mewah dan menjadi maskapai utama di dunia.
Seperti diberitakan Flightzona.com sebelumnya, keberhasilan ketiga maskapai ini diduga tak lepas dari subsidi “dana tak terbatas” dari pemerintah masing-masing. Sementara, maskapai internasional lain tumbuh menjadi perusahaan mandiri dan tidak lagi sepenuhnya menggantungkan dana subsidi 100% dari pemerintah.
Kucuran dana yang jor-joran ini bahkan berkembang menjadi politis di Amerika Serikat. Di negeri Paman Sam, maskapai besar Amerika Serikat meminta pemerintah AS turun tangan secara politik. Pemerintah AS diminta menyemprit pemerintah pemberi dana subsidi “tak terbatas” kepada trio maskapai teluk.
Sementara di Eropa, perkembangan trio maskapai teluk tak terbendung. Etihad dan Emirates bahkan dengan mudah mengakuisisi sejumlah maskapai internasional semacam Airberlin di Jerman dan Alitalia di Italia. Tak hanya itu, sejumlah maskapai di Rusia juga di akuisisi dengan pembelian saham.
