Maskapai penerbangan nasional Air India telah melarang pilot dan awak kabin bertugas dalam penerbangan di mana anggota keluarga dekat mereka juga bertugas.
Pelarangan ini, kata pejabat Air India, berhubungan dengan isu kedisiplinan pegawai mereka saat bertugas. Sebelumnya, masih dimungkinkan tugas penerbangan dilakukan anggota keluarga langsung pada penerbangan yang sama.
“Untuk kepentingan keselamatan penerbangan, praktik anggota keluarga dekat – istri, suami, anak, saudara dan saudari – melaksanakan tugas penerbangan pada penerbangan yang sama, untuk selanjutnya dilarang,” kata Air India dalam rilis yang dikeluarkan pada Senin (6/6/2016) seperti dikutip ndtv.com.
Maskapai ini mengatakan, jika tugas berbarengan terjadi, para anggota kru yang bersangkutan harus mengubah jadwal. “Dalam kasus tugas terbang ternyata berbarengan dengan relasi keluarga, akan menjadi tanggung jawab kru bersangkutan untuk memberitahukan pada bagian penjadwalan untuk tindakan korektif,” kata pernyataan itu.
Direktur Air India Ashwani Lohani mengatakan, belum ada contoh dari penyimpangan keselamatan udara karena anggota keluarga operasi penerbangan. “Ini memiliki lebih berkaitan dengan disiplin,” katanya.
Awak, bagaimanapun, merasa bahwa langkah tersebut bisa menghambat kehidupan pribadi mereka. “Sekarang dengan terbang terpisah, kami tidak bisa lagi menghabiskan waktu dengan keluarga. Sebagian besar jadwal penerbangan kami mencakup hingga empat hari tinggal di luar,” kata seorang pramugari senior yang menjalankan penerbangan jarak jauh internasional, yang dikutip secara anonim oleh Hindustan Times.
Tidak seperti operator swasta di India, banyak anggota awak Air India memiliki hubungan kerabat yang bekerja di perusahaan yang sama. Maskapai tertua di India itu memang selama ini mempekerjakan sejumlah pilot yang telah menikahi co-pilot dan atau kru kabin. Banyak dari anak-anak dan saudara mereka juga bekerja di maskapai tersebut.
