Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah pengguna moda transportasi angkutan udara, kapal laut dan kereta api tercatat mengalami penurunan pada April 2016 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Jumlah penumpang angkutan udara domestik pada April 2016 sebanyak 6,1 juta orang dan jika dibandingkan dengan Maret, mengalami penurunan 2,39 persen dibanding sebelumnya pengguna sebanyak 6,3 juta orang,” kata Kepala BPS Suryamin seperti dikutip Antara, Rabu (1/6/2016).
Suryamin mengatakan, penurunan tersebut juga diikuti oleh pengguna angkutan udara untuk penerbangan internasional yang pada April sebanyak 1,17 juta orang dari sebelumnya 1,18 juta orang, atau mengalami penurunan sebesaar 1,12 persen.
Selain itu, lanjut Suryamin, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri yang diberangkatkan pada April 2016 tercatat 1,1 juta orang atau turun 8,38 persen dibanding Maret 2016 yang tercatat sebanyak 1,2 juta orang.
Penurunan jumlah penumpang juga diikuti oleh pengguna kereta api pada April 2016 sebanyak 28,4 juta orang atau turun 0,64 persen dibanding Maret 2016.
Sementara itu, ujar Suryamin, peningkatan terjadi pada jumlah barang yang diangkut menggunakan kapal laut dan juga kereta api. Tercatat, jumlah barang yang diangkut naik 1,98 persen menjadi 20,8 juta ton dan yang diangkut kereta api naik 5,64 persen menjadi 2,9 juta ton.
Suryamin menambahkan, secara kumulatif untuk periode Januari-April 2016, tercatat jumlah penumpang domestik mencapai 24,6 juta orang atau naik 18,50 persen dan jumlah penumpang internasional mencapai 4,7 juta orang atau naik 6,32 persen dibanding periode yang sama tahun 2015.
Dalam periode tersebut, jumlah penumpang pengguna angkutan laut mencapai 4,9 juta orang atau naik 16,23 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2015 dan jumlah barang yang diangkut naik 11,79 persen atau mencapai 81,0 juta ton.
Untuk kereta api juta terjadi hal serupa, tercatat, selama Januari-April 2016 jumlah penumpang mencapai 111,9 juta orang atau naik 10,49 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 dan jumlah barang yang diangkut juga naik 14,40 persen menjadi 11,2 juta ton.