GMA AeroAsia Baru Serap 40% Biaya Perawatan Penerbangan Nasional

GMA AeroAsia

PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF AeroAsia) baru menyerap sekitar 40% dari keseluruhan biaya perawatan penerbangan nasional sehingga membentuk kerja sama strategis dengan PT Sucofindo untuk mengembangkan kapabilitas.

“Biaya perawatan pesawat terbang di Indonesia baru bisa kami serap sebesar 30-40 persen, sisanya biaya perawatan diserap oleh negara terdekat yakni Singapura. Oleh sebab itu GMF AeroAsia membutuhkan mitra kerja strategis yang dapat menunjang kapabilitas and kapasitas kami untuk dapat menyerap seluruh pasar yang ada di Indonesia,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia Juliandra Nurtjahjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta seperti dikutip Antara.

PT GMF AeroAsia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Sucofindo sebagai salah satu bentuk implementasi sinergi BUMN mengingat GMF AeroAsia yang merupakan salah satu pilar dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Menurut Juliandra, pihaknya yakin Sucofindo sebagai salah satu perusahaan BUMN, dapat menjadi salah satu mitra strategis kami untuk mewujudkan mimpi tersebut.

Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan, kerja sama yang dilakukan nantinya akan mencakup jasa kalibrasi, Non Destructive Test (NDT) dan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu. “Tidak menutup kemungkinan juga kerja sama ke depan juga akan mencakup bisnis-bisnis strategis antar anak perusahaan yang terkait satu sama lain,” kata Bachder Djohan Buddin.

Sebagaimana diketahui, pertumbuhan pasar perawatan pesawat terbang di kawasan Asia-Pasifik meningkat paling tinggi dengan rata-rata 6,1% hingga 10 tahun mendatang. Pada 2015 saja, pendapatan pasar MRO Asia Pasifik mencapai US$18,3 miliar. Bahkan pada 2018, pasar MRO Asia Pasifik diprediksi menjadi yang terbesar di dunia mengalahkan pasar Amerika Utara.

Untuk dapat mempercepat ekpansi ini, GMF AeroAsia sudah mencanangkan untuk menjadi Sepuluh Besar MRO di seluruh dunia pada 2018.

Juliandra menuturkan salah satu strategi ekspansi dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan mitra-mitra strategis untuk mempercepat ekspansi tersebut, nantinya akan membangun “satellite workshop” di lima basis besar mereka yakni Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Makassar, dan Medan.

“Salah satu fokus kami untuk menunjang ekspansi ini juga akan kami wujudkan melalui penjajakan pengembangan bisnis di Indonesia Timur. Nantinya di wilayah Indonesia Timur akan kami kembangkan hangar multibase agar nantinya pasar perawatan pesawat terbang di Indonesia Timur dapat kita serap,” kata dia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.