Maskapai penerbangan asal Teluk Qatar Airways (QR) akan membuka Open Day recruitment untuk pramugari baru yang akan dijadikan sebagai bagian dari brand ambassador maskapai 5 star hospitality tersebut pada 11 Juni 2016 mendatang.
Tentunya, banyak yang ingin tahu bagaimana alur proses rekrutmen di maskapai kelas dunia itu. Tips berikut ini akan disampaikan oleh Pramugari Qatar Airways, Monalisa Nefi Anggraini, saat diwawancari mantan pramugari Batik Air, Ketut Radinna Wikantari dalam blognya yang dipublish pada 2015 silam.
Mona, demikian mojang priyangan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (NHI) ini disapa, mengikuti Open Day Rekrutmen pada 7 November 2014 lalu. “Open day itu cuma drop CV dan satu menit interview. Proses untuk semua peserta [bergiliran] dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Kalau lolos dapat kertas invitation buat Assessment day besok harinya,” kata dia.
Nah, hari berikutnya inilah yang menentukan lolos tidaknya pelamar. “Ini nih moment of truth… Karena tahap-tahapnya bakal dibuat beres dalam satu hari. Satu persatu bakal berguguran,” kata Mona yang kini berdomisili di Doha, Qatar itu.
Pertama, Mona lolos seleksi tahap awal. Dia menjadi bagian dari 120 pelamar yang tersaring dari sekitar 400-an pelamar pada saat penyerahan berkas sebelumnya. Pada tahap ini, Mona harus menjalani tes bahasa Inggris kurang lebih 40 soal pilihan ganda.
“Tesnya susah susah gampang, ada pemahaman cerita, grammar, dan pengetahuan umum. Lalu dilanjutkan dengan Essay, waktu itu topiknya Please tell us the thing/s that you’re regret in life and why you’re regret it. Ini bebas boleh cerita apapun, you can write under the sun deh pokoknya,” ungkap Mona yang resmi menjadi pramugari Qatar Airways mulai Februari 2015 lalu itu.
Sesudah tes bahasa Inggris, dilanjutkan dengan arm reach. Tangan peserta wajib menjangkau hingga 212 cm dalam kondisi berjinjit, dan ditanya apa peserta punya tanda lahir, bekas luka atau tato.
“Pada tahap ini, perekrut akan menanyakan pertanyaan dengan cepat, prefer smoking room or non smoking room? Baiknya jawab saja non smoking room. Karena katanya kalau kita jawab prefer di smoking room kita bakal automatically fail. QR itu anti banget dengan kru yang merokok,” jelas Mona yang memulai karier pramugari di Lion Mentari itu.
Setelah itu, peserta dipersilakan meninggalkan ruangan untuk istirahat 45 menit, sementara para tim perekrut yang kebanyakan berkulit putih, memeriksa hasil jawaban pelamar. Dari tahap ini, tersaring 50 pelamar saja.
Tahap berikutnya adalah public speaking. “Satu persatu pelamar dipanggil untuk menemui face to face dengan recruiter. Ambil semacam lucky draw (undian) yang di dalam kertasnya sudah tertulis kata yang harus kita kembangkan dan jelaskan. Ala ala Miss World gitu deh,” jelas Mona yang sebelum bergabung QR sempat mampir jadi pramugari Batik Air itu.
Tahap ini memakan waktu lama karena harus bergantian 50 pelamar sehingga tahapan tersebut selesai sekitar pukul 19.00. Dari 50 pelamar, disaring lagi menjadi 24 orang. “Dan lucky us...kita tanpa Final Interview. Karena menurut mereka kami sudah cukup memenuhi kriteria mereka, so no more interview for us!,” ujar Mona.
Setelah sampai pada tahapan itu, sebanyak 24 pelamar yang lolos diminta untuk mengisi form data-data pribadi. “Semua prosesnya beres sampai jam 21.00. Kami disuruh menunggu tiga pekan untuk dapat email acceptance berikutnya. Setelah deg deg ser menunggu sebulan, datang juga tuh email buat lanjut ke tahap medical. Sedihnya beberapa di antara kami ada yang tidak lolos. Hanya 16 orang lolos tahap ini,” kata Mona.
Medical check ini, kata Mona, lumayan banyak yang harus dijalani. “Singkat cerita, after thousand emails later, I got the final congratulation email,” kata Mona.
Mona memberikan tips. Simak baik-baik. “Kalau menurut aku, tiap orang bisa beda-beda. Correct me if I’m wrong. Tipsnya tuh santai aja, walau sebetulnya memang sulit. I feel so blessed, I’ve prove that I can do it! Dan aku yakin mereka yang gagal saat itu, sebenarnya punya potensi berhasil, tapi mungkin rezekinya belum hari itu. Jadi biarpun sulit, bohongin aja pakai ekspresi muka kamu, senyum ikhlas, positive attitude, positive thinking. Jangan terlalu vokal, tapi jangan juga terlalu pasif.”