EgyptAir MS804 Tidak Meledak & Tidak Bermanuver Tajam

Empat Teori Raibnya EgyptAir MS804

Tim investigasi yang menyelidiki insiden kecelakaan pesawat Egypt Air mengatakan tak ada ledakan yang terjadi. Sebelumnya, banyak laporan menyebutkan bahwa ada ledakan, sebelum pesawat berkoden penerbangan MS804 tersebut jatuh ke Laut Mediterania.

“Semua berita yang diterbitkan dan mengatakan bahwa ledakan terjadi di Pesawat egypt Air adalah palsu,” ujar kepala tim forensik Mesir, Hisham Abdul Hamid kepadaĀ BBC, Selasa (24/5/2016).

Pesawat dengan nomor penerbangan MS804 ini dikatakan meledak karena kondisi jenazah dari orang-orang yang berada di dalamnya tak lagi utuh. Bahkan, sebagian juga hanya berupa potongan kecil tubuh.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang petugas tim forensik yang enggan disebutkan namanya. Selain kondisi jenazah tidak utuh, terdapat tanda-tanda luka bakar di salah satu bagian tubuh mayat.

“Tidak ada bagian tubuh yang utuh, namun ada bagian lengan salah satu korban yang menunjukan luka bakar karenanya penjelasan paling logis terjadi ledakan,” jelas petugas forensik tersebut.

Belakangan, pejabat senior penerbangan Mesie juga membantah pesawat Airbus A320 yang jatuh di Mediterania itu tidak berbelok dan mengubah arah sebelum menghilang.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Yunani mengatakan, pesawat berbalik menikung 90 derajat ke kiri lalu berputar 360 derajat ke arah kanan sebelum jatuh.

Tapi seorang pejabat senior penerbangan Mesir mengatakan tidak ada gerakan yang tidak biasa yang dilakukan pesawat itu. Ehab Azmy, kepala kantor navigasi udara Mesir mengatakan kepada kantor beritaĀ Associated Press bahwa pesawat terbang pada ketinggian normal, 37.000 kaki (11.280m) sebelum lenyap dari radar.

Sejumlah puing telah ditemukan, dan kotak hitam data penerbangan masih terus dicari. “Fakta ini mengesampingkan pernyataan para petugas Yunani yang mengatakan pesawat tiba-tiba kehilangan ketinggian sebelum menghilang dari radar,” katanya.

Tidak jelas, mengapa terjadi perbedaan pandangan begitu tajam antara Yunani dan Mesir tentang fakta ini.

Menteri Pertahanan Yunani Panos Kammenos sebelumnya mengatakan bahwa radar menunjukkan EgyptAir itu membuat dua belokan tajam dan mengalami penurunan ketinggian tajam lebih dari 25,000 kaki (7.620m) sebelum tercebur ke Laut Tengah atau Mediterania.

Namun Ehab Azmy mengatakan bahwa tak ada masalah dengan pesawat itu saat memasuki wilayah udara Mesir.

Pesawat itu selanjutnya terjejak selama semenit atau dua menit sebelum kemudian lenyap.

Para penyelidik mengatakan, asap terdeteksi di berbagai bagian di kabin tiga menit sebelum pesawat lenyap dari radar.

Disebutkan, pesan-pesan adanya asap itu “Biasanya berarti awal dari api yang menyala,” namun, kata seorang juru bicara, “Kami tak mengambil kesimpulan apa pun. Semuanya masih dugaan belaka.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.