PT Lion Mentari Airlines atau Lion Air tidak akan menggunakan jasa 40 pilot selama satu bulan ke depan menyusul pengurangan frekuensi terbang di 54 rute domestik dan dua rute internasional.
“Itu disebabkan ada pengurangan frekuensi penerbangan di sejumlah rute Lion Air selama satu bulan ke depan,” ujar Edward Sirait, Direktur Umum Lion Air melalui pesan singkat kepada Bisnis.com, Minggu (22/5/2016).
Menurutnya, pengurangan frekuensi terbang dikarenakan permintaan yang relatif menurun atau low season menjelang dan selama Ramadan. Dengan demikian, dia membantah 40 pilot yang tidak beroperasi tersebut merupakan imbas dari sanksi yang diberikan Kementerian Perhubungan kepada Lion Air seperti dikabarkan sejumlah media massa.
Selama pengurangan frekuensi terbang berlangsung, lanjut Edward, Lion Air juga bakal membenahi diri antara lain dengan mengevaluasi kinerja karyawan. Selain itu, Lion juga akan mengadakan pelatihan hingga perawatan sejumlah pesawat.
Head of Corporate Legal Lion Air Group Harris Arthur Hedar menambahkan, sebanyak 40 pilot yang tidak beroperasi tersebut masih tetap digaji oleh Lion Air. Menurutnya, para pilot tersebut nantinya akan bertindak sebagai pilot cadangan atau stand by. “Jadi 40 pilot itu bukan dirumahkan, tetapi cuma stand by saja, pembayaran gaji masih tetap jalan, termasuk pembayaran BPJS juga. Yang pasti, kalau memang sudah jadi kewajiban Lion Air pasti kami akan bayar,” ujarnya.
Seperti diketahui, Lion Air sebelumnya mengajukan penundaan penerbangan di 56 rute selama satu bulan kepada Kemenhub. Rute itu meliputi 54 rute domestik (217 frekuensi pulang pergi) dan dan dua rute internasional (10 frekuensi pulang pergi).
Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maryati Karma mengatakan Kemenhub telah memberikan persetujuan penundaan sementara dari operasi penerbangan pada rute penerbangan Lion Air hingga 18 Juni 2016. Hanya 127 frekuensi penerbangan yang disetujui dari 217 frekuensi terbang yang diajukan untuk penundaan sementara oleh Lion.
Namun bersamaan dengan persetujuan itu, Lion Air diminta untuk mengalihkan penumpang pada penerbangan yang disuspend ke maskapai penerbangan lain tanpa tambahan biaya. (Sumber: bisnis.com)
