Satu penumpang warga Selandia Baru yang memegang visa multiple entries lolos pemeriksaan keimigrasian dalam insiden salah antar penumpang yang terjadi di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali.
Berdasarkan hasil pengecekan visual melalui CCTV, diketahui dari 47 orang penumpang yang sempat turun dari bus menuju ke Terminal Domestik, terdapat 46 orang penumpang kembali masuk ke dalam bus yang sama setelah diarahkan petugas darat AirAsia Indonesia.
Diketahui terdapat satu orang penumpang QZ509 yang tidak kembali ke dalam bus, dan keluar bandara melalui pintu terminal kedatangan domestik sebagaimana terlihat dari rekaman CCTV di terminal kedatangan domestik.
Insiden tersebut terjadi pada 16 Mei 2016 tengah malam, atau hanya dalam selang waktu kurang dari sepekan setelah insiden salah angkut penumpang Lion Air JT161 di Bandara Soekarno Hatta pada 10 Mei lalu.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ509 yang mengangkut 155 penumpang dari Singapura mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pada pukul 23.54 WITA dan terparkir di Bay 04.
Pada saat itu, ada dua penerbangan lain yang tiba hampir bersamaan, yakni Indonesia AirAsia X dengan kode XT555 dari Kuala Lumpur yang mendarat pada pukul 23.55 dan parkir di Bay 33, serta penerbangan AirAsia Indonesia QZ537 dari Perth, Australia yang mendarat pada pukul 00.04 17 Mei 2016 dini hari, dan parkir di Bay 10B.
Corporate Secretary PT Angkasa Pura I, Farid Indra menjelaskan, untuk mengangkut penumpang QZ509 menuju ke terminal kedatangan internasional, disiapkan tiga unit bus.
“Pada saat menangani penumpang QZ509, terjadi kesalahpahaman komunikasi antara sopir bus pertama dengan petugas Flight Controller, sehingga sebanyak 47 orang penumpang penerbangan internasional pada bus tersebut diarahkan ke terminal kedatangan domestik,” kata Farid.
Setelah itu, petugas darat AirAsia di terminal domestik menerima informasi dari tim Aviation Security Bandara Internasional Ngurah Rai bahwa satu unit bus tersebut telah menurunkan penumpang QZ509 di terminal kedatangan domestik.
Menyadari kekeliruan yang terjadi, petugas darat AirAsia dibantu tim Aviation Security segera mengarahkan penumpang kembali ke bus untuk kemudian diantarkan ke terminal kedatangan internasional.
“Setelah itu, perwakilan manajemen dari AirAsia Indonesia segera melakukan koordinasi dengan Angkasa Pura I selaku operator Bandara Internasional Ngurah Rai, AMC, Aviation Security, Otoritas Bandara, Airnav Indonesia, Imigrasi dan Bea Cukai, serta pihak Ground Handling untuk melakukan investigasi langsung secara bersama di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Bandara Internasional Ngurah Rai, mulai pagi 17 Mei 2016,” jelas Farid.