Kebakaran hutan yang terjadi di Kanada membuat lebih dari 80.000 penduduk di Fort McMurray terpaksa meninggalkan rumah mereka lantaran nyala api yang terus membakar sebagian besar wiliayah di Kanada akhir-akhir ini.
Demi mengevakuasi penduduk dan binatang kesayangan mereka akibat bencana itu, maskapai yang berbasis di Calgary Canadian North dan WestJet telah melanggar aturan mereka sendiri, yakni larangan membawa hewan ke kabin.
Untuk membantu evakuasi massa, dua penerbangan itu membolehkan penumpang mereka membawa hewan peliharaan seperti kucing, anjing dan bahkan reptil ke kabin. Suasana di dalam kabin pun digambarkan oleh news.com.au, seperti di dalam Perahu Nuh. “Karena kondisi kejadian luar biasa, kami melanggar aturan kami sendiri untuk mengakomodasi hewan-hewan ini,” kata juru bicara Canadian North seperti dikutip Huffington Post, Jumat (13/5/2016).
“Orang-orang harus di evakuasi, Mereka meninggalkan rumah dengan apa pun yang mereka bisa bawa, termasuk binatang peliharaan mereka,”kata Juru Bicara WestJet.
Beberapa foto penumpang membawa binatang peliharaan pun kemudian beredar di media sosial. Ada anjing besar dan kecil duduk di pangkuan, duduk-duduk di lorong dan menikmati penerbangan pertama mereka.
Sebuah penerbangan pesawat Canadian North pada pekan lalu mencatat telah mengangkut 19 anjing, termasuk seekor Great Dane, lima kucing dan dua kura-kura bersama 130 penumpang mereka.
“Ketika kami mendarat, kami mendapat sambutan meriah. Ini mengharukan dan membuat air mata kami menetes,” kata pramugari Canadian North, Wanda Murray. “Ini menjadi penerbangan yang akan selalu saya ingat.”
Maskapai penerbangan biasanya membuat aturan yang sangat ketat soal terbang dengan hewan peliharaan. Beberapa penumpang sering memilih membawa hewan peliharaan dengan diangkut di kargo sebagai bagasi ekstra. Hanya anjing saja yang biasanya diperkenankan dibawa masuk ke kabin.
Cuaca dingin membantu para pemadam api mengatasi kebakaran hutan yang terus membakar Fort McMurray, sebuah kota di timur laut Alberta. Sekitar 2.400 bangunan telah habis dilalap si jago merah, atau sekitar 10% dari bangunan di kota itu sehingga memaksa pengungsian besar-besaran.
