Sebuah foto bergambar ban berbentuk kotak pada pesawat Airbus A380 British Airways di Bandara Heathrow, London, membuat geger sejumlah pakar penerbangan di negeri itu.
Sejumlah pakar penerbangan dibuat bingung dengan roda kempes yang sampai berbentuk kotak yang merupakan bagian dari landing gear pada penerbangan yang tiba dari Hong Kong pada Jumat (6/5/2016) lalu itu.
Otoritas Penerbangan Sipil menggambarkan insiden tersebut sebagai “hal yang memancing rasa penasaran”. Seorang pilot yang menerbangkan pesawat itu juga mengakui tidak yakin bagaimana hal itu bisa terjadi. Bahkan seorang ahli keselamatan penerbangan dari Royal Aeronautical Society mengatakan ban persegi adalah ‘sedikit misterius’.
Kapten yang menerbangkan Airbus A380-800 itu menerima peringatan bahwa ban telah kehilangan tekanan saat ia take-off. Namun kru membuat keputusan tetap melanjutkan penerbangan dan melaporkan hal itu ke Bandara di London. Mereka memesan layanan derek (towing) sebagai antisipasi dalam kasus pesawat gagal taxiing ke pintu gerbang.
Setelah penerbangan selama 13 jam, pesawat berbadan lebar dek ganda itu mendarat selamat di landasan pacu 09L dan berjalan sendiri ke pintu gerbang tanpa bantuan mesin derek.
Ini sedikit misterius. Ini pesawat yang aman, tapi fenomena ini sangat menarik…
Menurut Aviation Herald, para awak jadi bingung saat pemeriksaan dan didapati ban telah kempes tidak hanya di bagian bawah, tetapi sedemikian rupa sehingga berbentuk persegi.
Patrick Smith, penulis buku laris Cockpit Confidential, mengaku tidak yakin bagaimana ban bisa berbentuk menjadi persegi. “Foto ini tampaknya asli. Tapi aku tidak yakin bagaimana hal seperti ini bisa terjadi. Sepertinya ban kempes dan karena berotasi saat berjalan ke Gate, ia jadi terlipat dan berbentuk kotak simetris,” kata dia kepada Travel MailOnline.
Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan hal ini sebagai sesuatu yang membuat penasaran atau “a curious one”.
Bahkan seorang pakar aviasi Kumar Mysore dari Royal Aeronautical Society, mengatakan hal itu merupakan sebuah misteri. “Tidak melihat sesuatu seperti ini sebelumnya. Ini sedikit misterius. Ini pesawat yang aman, tapi fenomena ini sangat menarik,” kata dia.
Dia mengatakan, kemungkinan bentuk persegi itu muncul karena cara berat didistribusikan ke roda pada pesawat A380. “Ban kempes akan bulat saat pesawat mendarat, tidak mungkin berputar dalam kondisi berbentuk kotak seperti pada gambar itu. Roda ini kemungkinan tetap berputar dalam kondisi bulat saat landing, tapi bergoyang-goyang dalam kondisi kempes, sehingga berubah bentuk seperti ini setelah pesawat berhenti,” kata dia.
Berat pesawat, kata dia, ditopang roda yang dirancang dengan desain terbaik, ringan dan terbuat dari aluminium alloy yangsangat  kuat. “Anda dapat melihat roda tidak rusak sama sekali, karena memang dirancang menahan beban pesawat yang bera. Pengaruh berat pada ban kempes ini sama seperti ketika Anda menekan sebuah mainan cincin karet dengan intensitas berbeda, sehingga mengubahnya menjadi bentuk berbeda pula,” kata dia mencoba menganalisis.
“Pada pesawat A380, untuk situasi tertentu, hal ini membuatnya menjadi persegi. Dalam 747, misalnya, beban pesawat mungkin tidak menimbulkan bentuk tertentu ini. ”
Dia menambahkan, penyebab kempesnya ban bisa karena overheating pada rem yang mempengaruhi tekanan pada ban. Dalam kondisi paling ekstrem hal itu bisa membuat ban meledak meskipun hal itu jarang terjadi karena pilot akan menerima peringatan terlebih dulu jika rem terlalu panas. Mungkin pula terdapat benda asing di landasan pacu di Hong Kong yang membuat ban bocor. Dalam kasus seperti ini, kata dia, seorang pilot terlatih sangat mudah mengatasi hambatan seperti itu.
Kapten yang melayani penerbangan di maskapai itu menekankan bahwa pesawat tersebut tidak pernah dalam bahaya. “Kehilangan satu roda bukan masalah besar,” katanya.
Seorang juru bicara untuk British Airways mengatakan pesawat itu mendarat dengan selamat pada Jumat lalu dengan satu dari 22 bannya dalam kondisi kempes. “A380 dan pesawat komersial besar lainnya, dirancang agar sangat aman ketika mendarat dengan ban kempes,” kata dia.