Dua pesawat Air France jenis Boeing 777-300ER dan Airbus A320 terlibat tabrakan saat proses taxiing di Bandara Charles de Gaulle Paris Prancis. Dalam insiden itu, sayap Boeing 777 memukul dan merobek ekor Airbus A320.
Gambar-gambar yang diposting di Twitter oleh penggemar aviasi Paris @JeanCesarCaron menunjukkan ekor pesawat Airbus nomor register F-GKXM itu robek dengan garis horizontal yang cukup besar. Namun tidak jelas kerusakan apa yang terjadi pada sayap Boeing 777-300ER (registrasi F-GZNT) yang berlivery SkyTeam.
Kapten Marvel, seorang pengamat aviasi dalam sebuah komentar si situs Russia Today mengomentari kejadian ini bukan sebuah tabrakan pada ekor. “Disebut tabrakan itu jika pesawat berada di landasan yaitu saat pesawat mendarat atau lepas landas … situasinya pasti sangat menakutkan,” tulisnya.
Namun dari hasil pengamatannya terhadap gambar-gambar yang beredar di twitter itu, Marvel mengatakan, “Ini bukan tabrakan. Ini senggolan saja. A320 memiliki ketinggian maksimum 11 meter (pada ekor) dan B777 300ER memiliki ujung sayap dengan tinggi minimum 7,29 meter. Kalau dilihat dari gambar di foto, robekan pada ekor terjadi kira-kira 3-4 meter di bawah puncak ekor yang berarti ini kemungkinan besar terjadi saat proses taxiing.”
Air France mengonfirmasi kejadian ini. Sirip ekor Airbus A320 AF1084 yang hendak beroperasi berangkat ke Tunis disambar ujung sayap dari Boeing 777 di Paris Charles de Gaulle. Boeing 777 itu tidak membawa penumpang karena baru mendarat dari Dakar untuk dipindahkan ke stand parkir, ” kata Air France dalam sebuah pernyataan.
A320 yang rusak itu langsung ditarik ke stand parkir dan penumpangnya dipindahkan ke penerbangan berikutnya. “Sebuah investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab dari insiden ini,” imbuh pernyataan Air France.
Ini adalah insiden yang lumayan parah di Bandara Charles de Gaulle selama 2016 ini. Pada Maret lalu, sebuah pesawat Airbus milik Air France yang mengangkut penumpang “hampir” bertabrakan dengan pesawat tak berawak, di dekat bandara tersebut. Jarak pesawat dengan drone itu hanya sedekat lima meter. Melihat adanya drone itu, kru langsung mematikan autopilot dan melanjutkan pendaratan secara manual. (SUMBER:atwonline.com)