Tawon telah diidentifikasi sebagai “bahaya yang sedang berlangsung” di Brisbane menyusul penyelidikan dari dua pendaratan darurat di beberapa tahun terakhir oleh pengawas keselamatan udara Australia.
Sebuah Etihad Airways Airbus A330 terpaksa melakukan pendaratan berat di Brisbane pada tanggal 21 November 2013 dengan hampir 18 ton lebih berat dari pendaratan maksimum pesawat setelah sarang tawon memblokir sensor kecepatan udara.
Pesawat itu baru saja lepas landas dari Brisbane menuju Singapura pada pukul 13.45 waktu setempat, ketika kru merasakan perbedaan kecepatan udara dan menyatakan mayday serta memutuskan untuk kembali ke Brisbane, mendarat dengan sarat bahan bakar seberat 199,7 ton. Padahal sesuai aturan berat maksimum A330 saat mendarat adalah 182 ton.
Setelah penyelidikan diketahui tawon jenis mud dauber telah membangun sarang di speed-detecting pitot probe yang ada di bagian bawah pesawat. Insiden ini mendorong Etihad untuk menambahkan persyaratan khusus untuk pesawat di Brisbane.
“Penyelidikan selimut dan jumlah suhu udara selimut harus digunakan di Brisbane, terlepas dari waktu di darat,” kata Biro Keselamatan Transportasi Australia dalam laporannya terkait insiden tersebut yang dikutip Brisbane Times Jumat 6 Mei 2016.
Laporan itu juga menyebutkan insiden berikutnya yang melibatkan Boeing 737 Virgin Australia pada tanggal 3 April 2014. Seperti kejadian Etihad, penerbangan Virgin Australia terpaksa kembali ke Brisbane.
“Investigasi menunjukkan bahwa inlet pitot probe sebagian terhalang oleh bahan yang konsisten dengan sarang tawon,”  catat ATSB dalam laporan. ATSB memperingatkan tawon mud dauber di Brisbane menjadi sebuah “bahaya” untuk pesawat.
“Tawon tidak bisa sepenuhnya diberantas, maka perlu untuk memiliki tindakan pengendalian di tempat untuk meminimalkan kemungkinan probe pitot menjadi terhambat,” itu ditemukan. Setelah kejadian ini, Brisbane Airport Corporation (BAC) mereview Wildlife Hazard Management Plan mereka dengan memasukan aktivitas tawon.
Sejak insiden Etihad, BAC telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi ancaman tawon lumpur pengoles. Hal ini dengan menerapkan pemeriksaan mingguan dan program pemberantasan di terminal internasional dari biasanya dilakukan setiap bulan sekali. Program inspeksi dan pemberantasan mingguan juga telah diperkenalkan di gedung terminal domestik dan jasa terminal.