Pesawat Airbus A-330-223 Hong Kong Air terpaksa kembali mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (07/05/2016) setelah dihantam turbulensi hebat. Belasan penumpang dan kru mengalami luka.
Pesawat nomor penerbangan HX6704 mengalami turbulensi sekitar pukul 2.30 WITa atau sekitar satu jam setelah lepas landas dari Ngurah Rai pada pukul 1.30 WITa. Turbulensi terjadi di sekitar langit antara Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur, saat pesawat menuju ketinggian 41.000 kaki (sekitar 12,5 km mdpl) dalam kecepatan sekitar 460 knots (sekitar 800 kilometer per jam). Pilot pun kemudian meminta izin return to base (RTB) ke Bandara Ngurah Rai akibat kejadian itu.
Informasi terakhir, penumpang pesawat bernomor registrasi B-LNE itu berjumlah 204 orang dengan 12 kru. Korban luka berat ada tiga orang dan luka ringan berjumlah 14 orang.
Dari jumlah itu, sebanyak 11 orang dirujuk ke rumah sakit BIMC Denpasar dan sebagian ditangani klinik Bandara Ngurah Rai.
Dengan kejadian pada Sabtu (7/5/2016) dini hari ini, sudah ada tiga kejadian turbulensi pesawat komersial di wilayah langit Indonesia yang memakan korban dalam sebulan terakhir.
Pertama, Thai Airways Jakarta-Bangkok pada 11 April 2016 lalu, yang terkena turbulensi di sekitar langit Bangka-Belitung. Salah satu penumpangnya terluka berat terlempar ke langit-langit kabin.
Kedua, peristiwa turbulensi yang menimpa Etihad Airways rute Abu Dhabi-Jakarta pada 4 Mei 2016, juga di atas langit Bangka-Belitung yang memakan 31 korban dengan 9 di antaranya luka parah.
akibat apa turbulensi itu yah??